BACA JUGA: Klub-klub Bakal Kelimpungan
Alasannya, di laga-laga sebelumnya, pendukung tim berjuluk Macan Kamayoran itu dianggap susah dikendalikan dan kerap berbuat rusuh.Sebagai ganti, manajemen Macan Kemayoran memutuskan terus berkandang di Stadion Manahan Solo
"Informasi yang saya terima dari Panpel, pihak kepolisian tidak memberi ijin main di GBK
BACA JUGA: Pique Berkawan dengan Calon Lawan
Alasannya adalah beberapa kali kejadian rusuh yang dilakukan sebagian suporter," kata Ferry Indrasjarief, Sekretaris Tim Persija, kepada media ini kemarinBACA JUGA: Pimpinan DPR Minta Kemenpora Lakukan Terobosan
Yaitu menjamu Semen Padang (2/6), Pelita Jaya (5/6), dan PSPS Pekanbaru (19/6).Pihak kepolisian sebenarnya memperbolahkan Persija tetap main di SUGBKTapi syaratnya harus tanpa penontonSecara ekonomis itu merugikan bagi PersijaSebab, panpel tidak mendapat pemasukan dari tiket, sedangkan pengeluaran pasti besarUntuk sewa stadion saja, sekali pertandingan Persija harus mengeluarkan uang sekitar Rp 300 jutaDi pertandingan normal, untuk fee pihak keamanan Persija mengeluarkan biasa Rp 70-90 juta.
Menurut Ferry, bermain di Solo bukan masalah besar bagi PersijaSebab di Kota Bengawan itu Bambang Pamungkas dkk punya suporter cukup banyakPanpel bahkan bisa meraup keuntungan sekitar Rp 30 juta jika main di Manahan"Sewa Stadion Manahan juga jauh lebih murahAnimo masyarakat Solo untuk menyaksikan pertandingan tinggiItu menguntungkan bagi kami," beber Ferry.
Sementara itu, Richard Ahmad, Sekjen Jakmania, suporter Persija, menyatakan Jakmania tetap akan berusaha memberikan dukungan all out kepada tim, meski harus ngluruk ke SoloDalam setiap pertandingan, lebih dari 1.000 Jakmania disebutkannya selalu menyerbu Solo untuk memberi dukungan(ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Utut Resmi jadi Wakil Ketua Komisi X DPR
Redaktur : Tim Redaksi