Personel Bakamla Meninggal Saat Pendidikan, Laksdya Aan Bilang Begini

Selasa, 20 September 2022 – 14:47 WIB
Ilustrasi - Unsur patroli Keamanan dan Keselamatan Laut Bakamla RI melaksanakan operasi perbantuan pencarian korban tenggelam warga AS di perairan Desa Amahusu, Kota Ambon dengan menggunakan RIB-608. Senin (10/8/20). Foto: Humas Bakamla

jpnn.com - JAKARTA - Seorang personel Badan Keamanan Laut (Bakamla) bernama Muhammad Ary Adithya Hasibuan meninggal dunia saat mengikuti pendidikan '"Coast Guard Basic Training' (CGBT).

Ary meninggal dunia di rumah sakit setelah sebelumnya mengikuti lari sore bersama rekan-rekannya.

BACA JUGA: Kepala Bakamla RI Laporkan Pelaksanaan Patroli Bersama di Komisi I DPR RI

Menurut Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia, Ary meninggal dunia karena gagal hati akut.

"Hasil diagnosis dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut (RSPAL), Ary meninggal karena acute liver failure atau gagal hati akut," ujar Aan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (20/9).

BACA JUGA: Rencana Wali Kota Tidore Kepulauan Bangun Museum Bawah Laut Disambut Baik Bakamla

Aan kemudian menyampaikan ucapan belasungkawa dari seluruh keluarga besar Bakamla RI atas meninggalnya Ary.

"Saya selaku Kepala Bakamla RI, mewakili seluruh keluarga besar Bakamla RI menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ary," ucapnya.

BACA JUGA: Menangkap Ikan Secara Ilegal di Perairan Natura Utara, KIA Berbendera Vietnam Ditangkap Bakamla

Aan menjelaskan bahwa CGBT merupakan pendidikan dasar yang harus dilalui seluruh personel Bakamla yang baru bergabung dan dinyatakan lulus menempuh rangkaian tes penerimaan sebelumnya.

Meski demikian, dia menekankan bahwa CGBT bukan pelatihan militer, melainkan pelatihan yang bernuansa bela negara dan disesuaikan dengan porsi tugas pokok serta fungsi (tupoksi) Bakamla RI.

Ary, bergabung dan menempuh CGBT di Sidoarjo, Surabaya, bersama rekan seangkatannya.

Sebelum berangkat menempuh pelatihan, Ary telah melalui serangkaian tes kesehatan yang menjadi syarat wajib untuk dilakukan sebelum personel Bakamla mengikut CGBT.

"Hasil tes menyatakan Ary memiliki riwayat penyakit dan membutuhkan perhatian khusus."

"Meskipun demikian, Ary tetap menempuh CGBT dengan intensitas latihan yang lebih ringan dari rekan sejawatnya," ujar Aan.

Kondisi kesehatan Ary mulai bermasalah saat dia mengikuti lari sore dengan rekan seangkatannya sehingga segera dibawa ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Ary segera mendapatkan penanganan medis.

Namun, kondisi Ary makin menurun dan meninggal malam hari dengan diagnosis gagal hati akut. (Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler