Personel Imigrasi Minim, Kurir Narkoba Lolos, Begini Solusinya...

Sabtu, 05 Desember 2015 – 09:34 WIB
Ilustrasi hutan perbatasan/ prokal

jpnn.com - SANGGAU-Keluhan Kepala Imigrasi Kelas II Entikong-Sanggau, Zulkifly, menjadi masalah yang serius. Minimnya personel petugas imigrasi di pintu masuk perbatasan Indonesia-Malaysia, membuat pengawasan tak ketat sehingga Kurir Narkoba sebarat 10,5 Kg lolos.

Menurut dia, dibutuhkan setidaknya dua grup petugas perbatasan jika pembangunan PPLB Entikong itu rampung. Untuk empat area keluar dan empat area masuk membutuhkan tak kurang dari 16 personel. "Belum lagi yang lain," terangnya saat ditemui Rakyat Kalbar (grup JPNN) kemarin.

BACA JUGA: Biasanya Tersangka Seperti Pengemudi Lamborghini Maut Dirawat di Sebelah Kamar Mayat

setali tiga uang dnegan Zulkifly, Dirjen Imigrasi, Ronny F Sompie, pun mendapati kenyataan yang sama. Saat dirinya melakukan kunjungan ke PPLB Indonesia-Malaysia, di Entikong, Rabu (2/12) lalu, Kekurangan SDM terlihat cukup kentara. 

"Memang Sumber Daya Manusia dan juga peralatan termasuk fasilitas sarana dan prasarana harus ditingkatkan," katanya.

BACA JUGA: Imigrasi Entikong Minim SDM, Pengawasan Longgar, Begini Jadinya...

Untuk itu, ia menawarkan Pemda setempat untuk pengembangan SDM yang bisa mengawaki tugas-tugas dan fungsi keimigrasian di perbatasan ini. 

"Kalau pemerintah daerah mungkin ada pegawai negeri sipil dari Pemda yang mau alih status, hal ini sangat ditunggu juga. Kami berharap kerja samanya dari Pemda," kata Ronny.

BACA JUGA: Seruan Bersama Dicueki, Bulan Bintang Berkibar di Beberapa Pohon

Dengan tambahan kuantitas, maka pihaknya tinggal berfoksu untuk mengembangkan kualitas pegawai. Itu bisa dilakukan dengan memberi kursus, pelatihan, dan bimbingan teknik, agar bisa menggunakan peralatan, sistem informasi teknologi keimigrasian yang akan dibangun. (rakyatkalbar/dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkunjung Langsung ke Kamar Sopir Lamborghini Maut, di Sekitar Ranjangnya Berdiri...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler