Personel TNI dan Polri Mempersempit Ruang Gerak DPO MIT

Rabu, 24 November 2021 – 14:05 WIB
Satgas Madago Raya menggelar razia dan pemeriksaan di jalur menuju pegunungan Dusun V, Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Rabu 24/11. ANTARA/HO/ (Humas Polda Sulteng)

jpnn.com, PARIGI MOUTONG - Personel TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya terus mempersempit ruang gerak kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur di Poso, Sulawesi Tengah.

Para anggota kelompok MIT itu sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO). 

BACA JUGA: 2 Srikandi TNI dan Polri Turut Bergabung dalam Operasi Madago Raya di Poso 

Salah satu upaya itu ialah menggelar razia dan pemeriksaan di jalur menuju pegunungan Dusun V, Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Rabu (24/11). 

Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Buriyono mengatakan razia dilakukan untuk mengantisipasi simpatisan yang masih memberikan bantuan logistik maupun informasi kepada DPO yang tergabung dalam kelompok MIT tersebut. 

BACA JUGA: Kejar Sisa Teroris Poso, Satgas Madago Raya Dapat Tambahan Kekuatan Pasukan Brimob

“Razia ini sekaligus mempersempit gerak DPO maupun simpatisannya,” kata AKBP Bronto yang dihubungi di Poso. 

Setiap warga yang melintas di jalur pegunungan Desa Tanalanto akan diperiksa, mulai dari kendaraan sampai barang bawaan.

BACA JUGA: Buru DPO MIT, Satgas Madago Raya Memperpanjang Operasi, 1.500 Personel Terlibat 

“Kami periksa apa yang dibawa dan tujuan mereka ke mana,” kata perwira menengah Polri itu.

Selain menggelar razia, personel TNI dan Polri dalam Satgas Madago Raya di Pos Sekat Tanalanto mengimbau petani agar meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan empat DPO yang diduga masih berada di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Poso, dan Sigi.

“Kami gelar razia sekaligus imbauan kepada masyarakat, khususnya petani agar tetap waspada dan berhati-hati saat berada di kebun,” ucapnya.

Bronto menjelaskan dalam razia ini pihaknya belum menemukan adanya hal-hal yang mencurigakan. Namun, dia memastikan razia serupa akan dilakukan di wilayah operasi lainnya, yang diduga menjadi tempat persembunyian para DPO.  

“Beberapa bulan lalu Satgas Madago Raya berhasil melumpuhkan Qatar dan pengikutnya di Pegunungan Torue sehingga pengawasan dan pengamanan ekstra perlu dilakukan di wilayah ini,” ujarnya.

Satgas Madago Raya menyebar foto wajah termasuk pemasangan baliho keempat DPO di sejumlah daerah di wilayah operasi.

“Fokus memperlihatkan wajah untuk mempermudah masyarakat mengenali para DPO,” tutur Bronto.

Keempat DPO teroris itu, yakni Askar alias Jaid alas Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Suhardin alias Hasan Pranata.

“Dua warga Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan dua lagi warga Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah,” jelas Bronto.

Dia berharap keempat DPO menyerahkan diri untuk diproses secara hukum.

“Kami minta kerja sama warga agar melapor jika melihat orang yang mencurigakan atau mirip para DPO,” ucapnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler