jpnn.com, BATAM - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di Batam terus meningkat. Salah satu alasan yang membuat bensin beroktan 90 itu melejit karena lebih irit.
Masyarakat di pulau di sebelah selatan Singapura itu mulai meninggalkan Premium yang beroktan 88. Kini, mereka memilih Pertalite yang bisa membuat kendaraan melaju lebih jauh.
Anggota Komisi II DPRD Kota Batam Hendra Asman mengatakan, pertumbuhan pengguna Pertalite terus meningkat. Dia menyebut peningkatan itu sebagai bukti atas meningkatnya kesadaran masyarakat Batam terhadap bahan bakar berkualitas.
BACA JUGA: Inovasi, Kunci Sukses Samsung Menguasai Pasar
’’Kendaraan milik pemerintah maupun Pemko Batam juga pakai Pertalite,’’ ujarnya, Rabu (10/5).
Politikus Partai Golkar itu menambahkan, penggunaan Premium di Batam memang belum bisa sepenuhnya dihilangkan. Sebab, sepeda motor maupun kendaraan berusia tua masih membutuhkannya.
Namun, selisih harga antara Premium dan Pertalite yang tak terlalu jauh membuat masyarakat memilih bahan bakar yang lebih baik secara kualitas dan emisi. ’’Apalagi, kendaraan yang lebih muda didesain dengan menggunakan bahan bakar dengan oktan seperti pertalite,’’ jelasnya.
Sedangkan Kepala Jasaraharja Poetra (JP) Cabang Batam Jamal Syafei menjelaskan, Pertalite cocok untuk jalanan di kota industri yang berbukit-bukit itu. Sebab, pembakaran mesin jadi lebih baik daripada menggunakan Premium.
BACA JUGA: Satker Pelabuhan Ditangkap, Pelayanan di Kanpel Batam Tetap Berjalan
Dampaknya pun jelas, pembakaran mesin yang lebih baik bisa membuat performa mesin meningkat dan lebih irit. ’’Pengalaman pakai, Rp 100 ribu premium bisa bertahan sampai 4-5 hari. Sedangkan pakai Pertalite, baru mengisi lagi pada hari keenam,’’ terangnya.(dim/jpg)
BACA JUGA: Terungkap! Adil Dapat Pungli Rp 100 Juta Per Hari dari Pelabuhan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Revisi Tarif Pelabuhan Tak Kunjung Terbit, Pengusaha Ngadu ke Darmin
Redaktur : Tim Redaksi