jpnn.com, BOGOR - Warga Bogor dan sekitarnya terancam tak boleh masuk Istana Presiden di Bogor. Hingga Kamis (4/7) kemarin, pihak Istana belum memberikan izin kepada panitia Hari Jadi Bogor (HJB) untuk mengadakan wisata Istana Untuk Rakyat (Istura).
Jika tak dapat izin, maka ini merupakan kali pertama sejak 24 tahun warga tak bisa wisata ke dalam Istana.
BACA JUGA: Truk vs Motor di Bogor, Satu Tewas
Istura sudah menjadi bagian dari rangkaian kemeriahan HJB sejak 1995. Selain pesta budaya helaran, Istura menjadi yang paling banyak menyedot perhatian masyarakat, baik dalam maupun luar Bogor.
Diketahui tahun in merupakan HUT ke-537 Bogor, yang tepatnya jatuh pada 3 Juni.
BACA JUGA: Bocah Perempuan Ditemukan Tewas dalam Bak Mandi Kontrakan yang Terkunci
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kota Bogor, Shahlan Rasyidi menjelaskan alasan Istura terancam tidak bisa diselenggarakan pada HJB tahun ini, lantaran izin yang diajukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam hal ini Disparbud Kota Bogor pada April lalu hanya diberikan sampai Museum Kepresidenan Balaikirti.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Jamu TKN dan Bersenang-senang di Istana Bogor
BACA JUGA: Presiden Jokowi Jamu TKN dan Bersenang-senang di Istana Bogor
“Izinnya dibalas bulan Juni, itu terkendala, karena izin hanya diberikan sampai Museum Kepresidenan Balaikirti, alasannya sedang siaga satu waktu itu, kalau sampai museum kita sudah biasa melakukannya, makanya kita tunda,” ujarnya kepada Radar Bogor, Kamis (4/7).
Sahlan mengaku, akan kembali mengajukan izin untuk bisa menggelar kegiatan rutin tahunan itu. Sebab, jawaban siaga satu saat itu dirasa karena dampak dari pelaksanaan Pemilu yang berlanjut ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Jadi kami akan mengajukan kembali izin karena kemarin jawabannya siaga satu, sekarang kan sudah ada keputusan MK, Pak Jokowi juga sudah ditetapkan sebagai presiden (terpilih). Mudah-mudahan izinnya bisa seperti yang lalu, bahwa istana rakyatnya bisa masuk depan pintu balai kota itu,” ungkap dia.
Namun, sambung dia, jika izin baru akan dikirimkan, maka jadwal Istana Open yang semula akan dilaksanakan pada 15 sampai 19 Juli itu terpaksa ditunda menjadi bulan September. “Jadi pulang dari Semarang kita akan urus izin dan kemungkinan dilaksanakan minggu ketiga bulan September,” tuturnya.
Sahlan memaparkan, jumlah pengunjung Istana Open terus meningkat setiap tahunnya. Di tahun 2017, target pengunjung capai 22 ribu, lalu naik sepuluh persen di tahun 2018 menjadi 25 ribu. Ternyata, saat pelaksanaan, jumlah pengunjung mencapai 53.750 orang.
Karena itu, dia berharap, acara yang sangat dinantikan warga itu tetap berlangsung seperti biasa. Jika tidak, maka baru di tahun ini pelaksanaan Istana Open tapi tidak diizinkan masuk ke Istana.
“Kalau hanya masuk ke museum kami ganti nama, bukan Istana Open, tetapi Museum Open dan mengubah konsep acara jadi mengunjungi tujuh museum yang ada di Kota Bogor, seperti Museum Peta, Munasain, Etno Botani, Perjuangan, Balaikirti, Pertanian dan Museum Tanah,” pungkasnya. (gal/pkl1/c)
Fakta Istana Open:
Salah satu rangkaian kegiatan Hari Jadi Bogor sejak 1995
Baru tahun ini pelaksanaan Istana Open tidak diizinkan masuk istana.
Izin yang diajukan Pemkot Bogor dalam hal ini Disparbud Kota Bogor pada April lalu hanya diberikan sampai Museum Kepresidenan Balaikirti.
Pemkot akan kembali mengajukan izin
Jika diizinkan, Istura akan molor hingga September
Jika tidak diizinkan, Pemkot ubah konsep jadi Museum Open
Pengunjung Istura selalu melampaui target:
Target 2017: 22 ribu pengunjung
Target 2018: 25 ribu pengunjung
Total pengunjung tahun ke tahun: capai 50 ribu lebih pengunjung
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Siswa Kena Diskualifikasi Terkait Manipulasi PPDB Sistem Zonasi
Redaktur & Reporter : Adek