jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan memperoleh sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU).
Ini menandai langkah penting dalam penyediaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Asia Tenggara sekaligus memperkuat posisinya sebagai pelopor di industri penerbangan yang berkomitmen pada pengurangan emisi karbon global.
BACA JUGA: Fasilitas Baru Pertamina Patra Niaga di Juanda Percepat Pengisian Avtur ke Pesawat
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya mengungkapkan pencapaian ini adalah bukti dedikasi perusahaan dalam mendukung transisi menuju bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
"Dengan sertifikasi ini, Pertamina Patra Niaga menjadi operator pertama di Asia Tenggara yang memasarkan SAF tersertifikasi ISCC CORSIA," kata Maya.
BACA JUGA: Pertamina-Hyundai Motor Company Sepakat Mengembangkan Ekosistem Hidrogen di Indonesia
Menurut Maya, ini adalah tonggak sejarah dalam industri energi regional, membuka peluang bagi maskapai penerbangan di Indonesia dan sekitarnya untuk menggunakan bahan bakar yang signifikan mengurangi jejak karbon.
Sertifikasi ini pun diberikan secara langsung CEO PT Qualitas Sertifikat Indonesia Ryanza Prasetya kepada Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya yang disaksikan secara langsung oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) Salyadi Saputra di Jakarta pada Senin (19/8).
BACA JUGA: Pertamina dan Siemens Energy Siap Berkolaborasi Wujudkan Transisi Energi Berkelanjutan
Penyerahan sertifikat tersebut dilaksanakan pada acara Paving the Way to Net Zero: HVO & SAF dengan mengangkat tema 'Driving Change Through Renewable Fuels' oleh Pertamina.
Maya menambahkan sertifikasi ini memungkinkan pelanggan untuk mengklaim penurunan emisi karbon dari produk SAF yang diproduksi Pertamina.
"Dengan sertifikasi ISCC untuk produk SAF serta juga produk Used Cooking Oil (UCO) dan HVO (Hydrotreated Vegetable Oil) dari Pertamina, pelanggan kini dapat melakukan klaim terhadap penurunan emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan bahan bakar ini," tambah Maya.
Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai di Bali dan Soekarno-Hatta Aviation Fuel Terminal & Hydrant Installation (SHAFTHI) di Jakarta menjadi lokasi pertama yang mendapatkan sertifikasi ISCC CORSIA dan ISCC EU.
AFT Ngurah Rai sebagai lokasi strategis dipersiapkan untuk mendukung Bali International Air Show 2024 yang diharapkan dapat memperluas penggunaan Pertamina SAF di pasar penerbangan internasional.
"Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus memimpin inovasi dan keberlanjutan, menjadi mitra utama maskapai penerbangan dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," ujar Maya.
Pada kesempatan lainnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina terus memperluas penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon.
"Berbagai inisiatif dekarbonisasi telah dilakukan Pertamina untuk mengejar target Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat," pungkas Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi