Pertamina dan Siemens Energy Siap Berkolaborasi Wujudkan Transisi Energi Berkelanjutan

Rabu, 14 Agustus 2024 – 11:57 WIB
(dari kiri ke kanan) Direktur SPPU Pertamina Salyadi Saputra, Senior Vice President dan Managing Director Siemens Energy Asia Pacific Thorbjörn Fors didampingi Managing Director Siemens Energy Indonesia Andilo Harahap di acara penandatanganan nota kesepahaman mengenai Pembahasan Peluang Bisnis dan Potensi Kolaborasi untuk Percepatan Teknologi yang berlangsung di Jakarta, Selasa (13/8). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dan Siemens Energy siap berkolaborasi mewujudkan energi berkelanjutan yang aman dan terjangkau di Indonesia.

Sinergi ini ditandai penandatanganan nota kesepahaman mengenai pembahasan peluang bisnis dan potensi kolaborasi untuk percepatan teknologi yang dilaksanakan di Jakarta pada Selasa (13/8).

BACA JUGA: Fasilitas Baru Pertamina Patra Niaga di Juanda Percepat Pengisian Avtur ke Pesawat

Nota Kesepahaman ditandatangani Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Salyadi Saputra dengan Senior Vice President dan Managing Director Siemens Energy Asia Pacific Thorbjörn Fors .

Salyadi menyampaikan kerja sama ini merupakan komitmen kedua perusahaan terhadap keberlanjutan, inovasi, dan kemajuan energi.

BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga Pertamax, Tetap Paling Terjangkau

"Melalui Nota Kesepahaman antara Pertamina dan Siemens Energy, kami mengambil langkah maju untuk kepemimpinan energi yang proaktif dan visioner," kata Salyadi dalam keterangan resminya, Rabu (14/8).

Dia mengatakan kolaborasi ini lebih dari sekadar aliansi strategis, yakni perpaduan keahlian, sumber daya, dan upaya kolektif bersama untuk mengatasi trilema energi dan memastikan energi aman, berkelanjutan, serta terjangkau.

BACA JUGA: Langkah Pertamina Naikkan Pertamax Dinilai Pada Waktu yang Tepat

"Tidak hanya untuk saat ini, namun juga generasi mendatang," ujar Salyadi.

Salyadi mengungkapkan kolaborasi ini mencerminkan kerja sama antara perusahaan energi dan teknologi, untuk menghasilkan teknologi dan inovasi.

Tidak hanya itu, juga menciptakan nilai tambah bagi pemangku kepentingan, komunitas dan lingkungan.

"Kami akan memanfaatkan potensi sumber daya baru terbarukan sebagai langkah energi transisi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi," terang Salyadi.

Senada disampaikan pihak Siemens Energy yang mengatakan Pertamina dan Siemens Energy memiliki visi yang sama untuk menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan menjalankan transisi energi di Indonesia.

Thorbjörn menyebut Indonesia memiliki potensi untuk memimpin transisi energi, dan kemitraan Siemens Energy dengan Pertamina adalah fondasi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan bagi negara ini.

"Siemens Energy bukan hanya sekedar penyedia teknologi, namun, kami adalah mitra untuk membentuk lanskap energi baru yang berpijak pada tradisi dan kemajuan," ungkap Thorbjörn.

Managing Director Siemens Energy Indonesia Andilo Harahap menambahkan kerja sama ini merupakan sebuah awal dan kesamaan visi.

"Kami berusaha untuk mengoptimalkan dan menggunakan teknologi yang lebih tinggi sehingga mampu memproduksi energi dengan efisien, tapi tetap menjaga lingkungan melalui pengurangan emisi," ujarnya.

Dalam nota kesepahaman tersebut, terdapat tiga program utama yang akan dijalankan.

Pertama, Power-to-X yang merupakan teknologi inovatif untuk menghasilkan cara baru dalam produksi dan penyimpanan energi terbarukan.

Kedua, pemanfaatan energi panas air limbah upstream.

Pada program ini, panas dari air sisa proses dapat dimanfaatkan kembali sehingga menghasilkan efisiensi energi dan berkelanjutan.

SVP Research & Technology Innovation Pertamina Oki Muraza menambahkan, program pemanfaatan energi ini merupakan salah satu lompatan besar.

Berbekal memanfaatkan teknologi pemanfaatan panas canggih dari Siemens Energy, Pertamina dapat menambah efisiensi operasi hulu, di saat bersamaan juga mengurangi jejak karbon.

"Hal ini menjadi salah satu ekonomi sirkular dalam sektor energi," terang Oki.

Ketiga, dekarbonisasi sektor kelautan yang akan bermanfaat untuk memantau dan mengelola emisi karbon pada industri maritim.

"Ini juga program penting karena industri maritim merupakan komponen penting dalam perdagangan global, dan industri ini menghadapi tantangan untuk pengurangan emisi," tambah Salyadi.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan Pertamina menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra bisnis, maupun lembaga pemerintah dan akademisi untuk mengembangkan potensi energi berkelanjutan dan upaya dekarbonisasi emisi.

Kolaborasi ini diyakini dapat mendukung peran Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus mencapai target Net Zero Emission Pemerintah Indonesia.

"Inisiatif-inisiatif dalam bidang energi dan keberlanjutan sangat penting, seiring upaya Indonesia untuk memenuhi standar lingkungan internasional dan berkontribusi terhadap upaya global dalam memerangi perubahan iklim," tambah Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler