Pertama Kali, Ekspor Tepung Kratom Langsung dari Bandara Supadio Pontianak ke Belanda

Kamis, 30 September 2021 – 15:06 WIB
Bea Cukai Kalbagbar menghadiri pelepasan ekspor 500 kilogram tepung kratom milik PT Borneo Titan Berjaya ke Belanda yang pertama kali langsung dari Bandara Internasional Supandio Pontianak, pada Selasa (28/9). Foto: Bea Cukai.

jpnn.com, PONTIANAK - Kanwil Bea Cukai Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) menghadiri pelepasan ekspor 500 kilogram tepung kratom milik PT Borneo Titan Berjaya ke Belanda yang pertama kali langsung dari Bandara Internasional Supandio Pontianak, pada Selasa (28/09).

Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Kalbagbar Agung Saptono menyampaikan tepung kratom adalah hasil olahan dari daun kratom yang banyak di Kalimantan yang berguna untuk kesehatan, sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

BACA JUGA: Bea Cukai Kunjungi Pelaku Usaha di Tiga Daerah Ini untuk Gali Potensi Ekspor

Diakui selama ini ekspor kratom tidak melalui Kalimantan Barat.

"Dengan adanya ekspor langsung dari Kalimantan Barat dapat mengurangi biaya perusahaan, menaikkan devisa negara dan meningkatkan kesejahteraaan petani,” harap Agung Saptono.

BACA JUGA: Tuna Beku Moncer saat Pandemi, Madeinindonesia.com Fasilitasi Ekspor ke Vietnam

Agung mengatakan Bea Cukai akan selalu memberikan pelayanan dan fasilitas kepada para pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya.

"Kami yakini degan mempermudah pelayanan dan pembinaan yang baik, pelaku usaha akan mampu meningkatkan kualitas produknya sehingga dapat melebarkan pasar usahanya ke mancanegara,” ujar Agung.

BACA JUGA: BUMN Klaster Pangan Lakukan Ekspor Perdana Gurita ke Amerika Serikat

Pemilik PT Borneo Titian Berjaya Isnainil Fahmi mengatakan total pesanan dari Belanda sebanyak 15,5 ton, tetapi di ekspor perdana melalui Bandara International Supadio baru dikirim sebanyak 500 Kg.

Isnainil juga menyampaikan pihaknya sedang menjajaki kemungkinan pasar di negara eropa lainnya, seperti Ceko, Slovakia, Polandia, dan Jerman.

"Kami sangat terbantu oleh bimbingan dari Bea Cukai dan Dinas Perdagangan Kalbar," ujar Isnainil.

Selain soal alur ekspor, dia juga dibina tentang kualitas produk yang berpengaruh terhadap harga barang.

"Dengan kualitas yang baik, nilai jual kratom pun meningkat. Selama ini harga kratom turun, karena kualitasnya tidak dijaga," jelasnya. (mrk/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler