jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut angka penularan virus SARS-Cov-2 di Indonesia masih tinggi.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 per 17 Juli 2021, pertambahan kasus positif sebanyak 51.952 pasien.
BACA JUGA: Saran Mahfuz Sidik kepada Pemerintah Menanggulangi Pandemi Covid-19, Semoga Diperhatikan
Menurut pria bergelar profesor itu, pertambahan kasus di Indonesia sekarang ini sepuluh kali lipat dibanding catatan awal bulan lalu. Saat itu, kasus harian hanya kisaran 4 sampai 5 ribu.
"Sekarang sudah sepuluh kali lipat," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB Indonesia di YouTube, Minggu (18/7).
BACA JUGA: Baidowi: Vaksin yang Terpakai Belum 50 Persen, Sisanya Menumpuk Entah di Mana
Menurut pria kelahiran Malang, Jawa Timur itu, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia pun sudah melebihi rerata dunia.
Persentase dunia saat ini yaitu 6,3 persen. Namun, angka kasus aktif di tanah air tercatat 18,3 persen.
BACA JUGA: Bakal Ada Aksi Unjuk Rasa Bubarkan PPKM, Kombes Erdi Bereaksi Begini
"Ada 527 ribu orang yang sedang sakit baik di RS atau isoman," ujar Wiku.
Selanjutnya, Guru Besar di Universitas Indonesia itu menyebut jumlah angka kesembuhan pasien Covid-19 di tanah air lebih rendah daripada catatan dunia.
Catatan tersebut masih ditambah dengan angka kematian pasien terkonfirmasi Covid-19 yang masih tinggi. Tercatat per 17 Juli sebanyak seribu orang meninggal setelah tertulari virus Corona.
"Ini harus kita rem. Kita tidak boleh kondisi ini terjadi terus," beber dia.
Menurut Wiku, pemerintah telah membuat sejumlah kebijakan demi menekan penularan Covid-19 di Indonesia.
Misalnya, kata dia, membuat surat edaran dalam kaitannya pembatasan aktivitas masyarakat selama libur Hari Raya Iduladha.
Hal itu menurut Wiku penting karena setiap ada libur panjang atau libur berada di dekat weekend, selalu terjadi lonjakan kasus Covid-19 dua atau tiga pekan setelahnya.
"Kami tidak ragu membuat aturan membatasi aktivitas masyarakat selama libur supaya betul-betul tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan dan penularan," beber Wiku. (ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan