Pertamina akan Impor LNG

Selasa, 23 September 2008 – 15:10 WIB
JAKARTA -Pemerintah membuka kemungkinan keran impor LNG untuk memasok recheiving therminal (terminal penerima) LNG yang akan di bangun konsorsium PGN, PLN dan Pertamina di Cilegon, Jawa Barat.Hal ini disampaikan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro usai membuka fit and proper test anggota Dewan Energi Nasional di Komisi VII, Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (23/09).

"Prinsipnya, ekspor dan impor, asal layak secara keekonomianKarena dalam UU tidak tertutup kemungkinan itu," katanya

BACA JUGA: Rupiah Terus Menguat

Menurut Purnomo, dengan membeli LNG dari luar negeri pemerintah berharap akan mendapat keuntungan
Purnomo memisalkan, jika membeli LNG dari dalam negeri harganya US$ 3/mmbtu namun di luar harganya bisa US$ 1,5/mmbtu, maka akan lebih baik impor

BACA JUGA: Jaga Pergerakan Sektor Riil

Sementara LNG yang berasal dalam negeri bisa diekspor.

Kapasitas keekonomian terminal penerima LNG tersebut adalah 3 juta ton
Namun saat ini kepastian pasokan yang telah ada baru sekitar 1,5 juta ton dari Total Indonesia (Kalimantan), sehingga terminal penerima LNG tersebut masih kekurangan pasokan LNG sebesar 1,5 juta ton

BACA JUGA: Hapus Pajak Barang Mewah

Alternatif pasokan tambahan LNG, kata Purnomo, adalah dari Tangguh train 3, Papua dan Senoro, Sulawesi.

"Sementara masuk dari Total Indonesie dan kami juga buka dari Senoro, Tangguh 3Tapi harus dimulaiPemerintah sudah membuka pintu, pelaku bisnis mulai melakukan pembahasan," katanya.Impor LNG ini terbilang aneh, pasalnya produksi LNG Indonesia cukup banyak untuk memenuhi pasokan dalam negeriSelain itu impor BBM keluar negeri akan memakan biaya transportasi yang lebih mahal di banding memasoknya dari dalam negeri(wid)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadin Desak Perluas Akses Pendanaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler