Pertamina Andalkan Teknologi Ini untuk Kendalikan Subholding

Sabtu, 11 September 2021 – 20:25 WIB
SVP Human Capital Management PT Pertamina Lelin Eprianto memberikan pemaparan kepada Menteri BUMN Erick Thohir, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat mengunjungi ruang Pertamina Intergrated Command Center di Graha Pertamina. Jumat (10/09/2021). Foto: dok Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengandalkan teknologi Pertamina Integrated Command Center (PICC) untuk mastikan subholding yang telah dibentuknya berjalan dengan baik.

Inovasi teknologi berbasis digital tersebut menyajikan data secara realtime yang akan mendukung peran strategis Pertamina sebagai integrator seluruh lini bisnis dari aspek operasional dan komersial.

BACA JUGA: Pertamina Dukung Transformasi PIS jadi Subholding Integrated Marine Logistics

PICC merupakan pusat big data Pertamina yang memiliki 4 fungsi yakni pertama sebagai integrator dan koordinator atas aktivitas memonitor operasional, baik yang bersifat core, critical maupun supporting process.

Kedua, PICC menjadi single source of truth yang diperlukan baik di lingkungan internal Pertamina Group dengan data terintegrasi.

BACA JUGA: Proses Transformasi Rampung, Begini Strategi Pertamina Patra Niaga

Lalu ketiga, PICC berfungsi melakukan analisa data menjadi infomasi, mendeteksi data, anomali, menguji kehandalan data serta menyusun executive summary dan rekomendasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.

Terakhir, PICC merupakan sistem yang memilki otoritas untuk menindaklanjuti keadaan anomali yang ditemukan sekaligus memberikan rekomendasi bagi top manajement Pertamina Group.

BACA JUGA: Resmikan Subholding, Pertamina Siap Kejar Target Nilai Pasar USD 100 Milyar

Menteri BUMN, Erick Thohir didampingi Wakil Menteri BUMN 1 Pahala N Mansury, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meninjau PICC yang terletak di lantai 21 Graha Pertamina, Jakarta (10/9).

Erick Thoir mengatakan saat ini dunia bisnis dituntut untuk terus berinovasi, termasuk Pertamina.

Salah satu inovasi yang harus dilakukan adalah digitalization serta Research and Development yang menjadi kunci kesuksesan perusahaan kelas dunia.

"Banyak sekali perusahaan dunia yang tadinya bergantung pada sumber daya alam tergeser ke teknologi. Sekarang perusahaan energi global di Top 10 tinggal Aramco, selebihnya sudah diduduki oleh technology company dan invesment company," ujar Erick.

"Ini artinya, meski Pertamina merupakan perusahaan energi, tetapi bidang research and development untuk digitalisasi menjadi sangat penting agar bisnis terus berkembang," sambungnya.

Hal senada disampaikan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Menurutnya, kehadiran PICC menjadi salah satu inovasi Pertamina untuk menjadi global energy champion.

"Dengan adanya fasilitas ini, Pertamina bisa menerapkan satu strategi secara menyeluruh demi memberikan efisiensi sekaligus mengurangi kemungkinan adanya penyalahgunaan wewenang, sehingga akuntabilitas Pertamina Group tetap terjaga," katanya.

Komisaris Utama, Basuki Tjahaja Purnama, juga menyatakan bahwa dengan adanya Command Center akan memperbaiki tahapan pekerjaan seluruh lini bisnis Pertamina.

"Fasilitas ini seperti ruang perang, seluruh jenderal bisa menganalisis data di sini untuk mengambil langkah kebijakan ke depan," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Dia meminta seluruh manajemen holding dan subholding mulai belajar membuat keputusan dari data yang ada di layar besar Command Center.

"Ini terobosan yang sangat bagus dan harus terus dikembangkan untuk tujuan efisiensi. Kita bisa memanfaatkan semua data untuk membuat kebijakan yang tepat. Dewan komisaris akan sering datang untuk bertukar pikiran dan melihat perkembangannya," kata Basuki.

SVP Human Capital Management sekaligus Tim Leader PICC, Lelin Eprianto, menjelaskan PICC dikelola oleh Perwira (pekerja) Pertamina, dengan display utama yang terdiri dari 84 layar 55 Inch untuk memantau dashboard kinerja seluruh subholding.

Mulai dari Upstream, Gas, Refinery & Petrochemical, Integrated Marine Logistics dan Commercial & Trading dalam mendukung ketahanan energi di Indonesia.

Ke depan juga akan dilengkapi dengan dashboard kinerja Pertamina New & Renewable Energy.

Dashboard hulu bertujuan untuk memastikan Operational Excellence dan kelancaran supply chain oil & gas Pertamina melalui serangkaian aktivitas serta hasil dari operasional pada seluruh aset Subholding Upstream Pertamina baik yang berlokasi di Indonesia maupun di luar negeri. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Perkuat Suplai CNG dan Kondensat di Jawa via Mother Station Blora


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Tim Redaksi, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler