jpnn.com - JAKARTA - Peneliti Alpha Research Database Ferdy Hasiman menilai langkah Pertamina Patra Niaga menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis non-subsidi Pertamax pada waktu yang tepat, yakni saat perekonomian membaik.
"Lima bulan mempertahankan harga Pertamax (tidak naik) adalah upaya luar biasa agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Jadi, saat ekonomi mengalami slow down atau perlambatan ketika itu, Pertamina mampu mempertahankan keseimbangan ekonomi nasional,” ujar Ferdy kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (10/8).
BACA JUGA: Harga Pertamax Naik tetapi Tetap Paling Terjangkau
Menurut Ferdy Pertamina tidak bisa terus-menerus menahan harga Pertamax. Sebab risikonya sangat besar terhadap neraca keuangan perusahaan.
Karena itu, ketika kondisi perekonomian makin membaik seperti saat ini, Pertamina sudah waktunya menyesuaikan harga BBM non-subsidi jenis Pertamax.
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Layani Avtur Juanda Via Pipa Bawah Tanah
“Saat ini ekonomi sudah membaik, harga Pertamax juga harus disesuaikan. Ini memberi ruang bagi Pertamina untuk bernafas,” ucapnya.
Ferdy juga menilai kebijakan menyesuaikan harga Pertamax akan membuat persaingan antara Pertamina dan perusahaan swasta penyedia BBM akan lebih sehat.
BACA JUGA: Sudah 99 Persen Masyarakat Gorontalo Gunakan QR Code Saat Beli BBM Pertalite
Seluruh SPBU swasta diketahui telah menaikkan harga BBM RON 92 atau sejenis Pertamax sejak 1 Agustus 2024 lalu.
Dengan kenaikan harga di SPBU swasta, Pertamax yang dijual Pertamina sebelumnya seharga Rp 12.950/liter jauh lebih rendah dibandingkan BBM sejenis dari SPBU swasta.
Misalnya saja Revvo 92 dari Vivo yang dijual Rp 14.320/liter dan Super dari Shell dibanderol Rp 14.520/liter.
”Dengan menyesuaikan harga Pertamax maka persaingan dengan Vivo, Shell dan BP AKR menjadi lebih sehat,” ucapnya.
Ferdy lebih lanjut mengatakan Pertamina sebagai sebuah perusahaan juga dituntut untuk mencetak keuntungan.
”Jika tidak, DPR akan mempertanyakannya,” kata Ferdy.
Meski demikian Ferdy berharap Pertamina menggunakan parameter yang tepat dalam penyesuaian harga Pertamax. Dengan demikian keuangan tetap aman di satu sisi, sementara di sisi lain tidak memberatkan masyarakat.
“Saya kira yang penting itu harga kompetitif, apalagi dari sisi kualitas. BBM Pertamina kan lebih bagus karena kilangnya sudah lebih baik,” kata Ferdy. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakar Ekonomi Sarankan Pertamina Sesuaikan Harga Pertamax di Pasaran
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang