JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menegaskan kesiapannya mengelola blok-blok migas yang akan habis masa kontraknyaTercatat ada 26 blok migas berakhir kontraknya hingga 2020. Terkait kemampuan dari sisi keuangan dan teknis bagi perusahaan migas pelat merah itu tak menjadi kendala
BACA JUGA: Gandakan Produksi Timah
"Kita sanggup, asal kita diberikan kepercayaan," ujar Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan di Jakarta, Selasa (15/11)
BACA JUGA: Bank BUMN Tekan Bunga Kredit
Di samping itu, mencari pinjaman untuk investasi sektor hulu itu lebih mudah jika blok migas tersebut sudah berproduksi dan mempunyai cadangan migas besar
Sementara Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo mengemukakan, pihaknya akan memberikan prioritas kepada Pertamina untuk menggarap lapangan-lapangan migas yang habis masa kontraknya
BACA JUGA: Bursa Waspadai Perubahan Arah Pasar
Menurut Wamen, hal itu dilakukan guna meningkatkan keahlian serta transfer teknologi baru yang didapatkan Pertamina."Kalau kontrak sudah expired jadi kita kembangkan sendiri, kita menjalankan itu tapi nggak harus 100 persen modal kitaMayoritas punya kita dan yang mengerjakan kitaMakanya bikin orang Indonesia pintar semua," tuturnya.
Tak terkeculai untuk sumur migas baru, ia mengharapkan sumur-sumur tersebut ditawarkan pertama ke PertaminaJika perusahaan itu tak sanggup, bisa diserahkan ke investor, hanya saja, diupayakan memprioritaskan untuk investor lokal.
"Kalau Pertamina tak punya modal, ya jangan dikerjakan, kita berikan ke Medco, nasional dulu, abis itu perusahaan daerahJadi tak otomatis PertaminaItu yang namanya keberpihakan nasional itu," terang dia.
Sebelumnya, Widjajono mendorong agar perusahaan migas nasional seperti Pertamina, Medco Energi, dan Energi Mega Persada mengambil alih pengelolaan blok-blok migas yang kontraknya akan segera berakhir"Kita anjurkan Pertamina menjadi operatorTetapi kalau Pertamina tidak bisa menjadi operator, kita tawarkan ke perusahaan migas nasional yang lain seperti Medco dan grup Bakrie, yang penting nasional," katanya(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BII Berbagi Rehabilitasi Dampak Merapi
Redaktur : Tim Redaksi