jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menjajaki potensi pengembangan minyak dan gas (migas) baru di Aljazair.
Penjajakan tersebut mencakup pengembangan aset eksisting serta pengembangan aset baru dengan potensi produksi 20 ribu–30 ribu barel minyak per hari.
BACA JUGA: Impor Elpiji Tahun Depan Naik 2 Persen
Total cadangan mencapai lebih dari 100 juta barel minyak.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik menyatakan, pihaknya baru saja menandatangani amandemen nota kesepahaman (MoU) pengelolaan blok migas di Aljazair dengan Sonatrach.
BACA JUGA: Puncak Konsumsi BBM Diprediksi 23 Desember
”Segera setelah MoU itu ditandatangani, Pertamina dan Sonatrach akan memfinalisasi kesepakatan dan melakukan settlement commercial terms untuk selanjutnya melakukan plan of development kepada otoritas migas di Algeria (Aljazair),” ujarnya.
Kerja sama itu juga membuka peluang bagi kedua perusahaan untuk menjajaki usaha baru di hulu maupun hilir.
BACA JUGA: SKK Migas Jawab Implementasi Program TJS Lewat Buku
Termasuk potensi baru menggarap bisnis LNG dan LPG. Pertamina rencananya menggarap tiga lapangan di Aljazair.
Tiga lapangan tersebut dimiliki Pertamina melalui anak perusahaan perseroan, yakni Pertamina International EP (PIEP) dengan menjadi operator yang memiliki hak kelola 65 persen di lapangan Menzel Lejmet North (MLN).
Pertamina juga memiliki hak kelola di lapangan EMK (El-Merk) 16,9 persen serta di lapangan OHD (Ourhoud) 3,73 persen. (vir/c21/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Caplok PGN, Jalan untuk Selamatkan Bisnis Gas Pertamina?
Redaktur & Reporter : Ragil