Pertamina Menjajaki Peluang Kerja Sama Strategis di Forum Bisnis Indonesia-AS

Selasa, 27 Agustus 2024 – 11:20 WIB
Pertamina New and Renewable Energy menjajaki peluang kerja sama strategis pada Forum Bisnis Indonesia-Amerika Serikat yang berlangsung di The Mayflower Hotel, Washington DC pada Senin (26/8). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, WASHINGTON DC - PT Pertamina (Persero) melalui subholdingnya Pertamina New and Renewable Energy menjajaki peluang kerja sama strategis pada Forum Bisnis Indonesia-Amerika Serikat yang berlangsung di The Mayflower Hotel, Washington DC pada Senin (26/8).

Forum Bisnis digelar dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan bilateral Indonesia-AS.

BACA JUGA: Tingkatkan Keamanan & Keselamatan, Pertamina Groundbreaking Bufferzone Kilang Balongan

Acara tersebut dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Under Secretary of Commerce for International Trade of The United States Marisa Lago, dan sejumlah perwakilan pemerintah AS dan Indonesia maupun pelaku usaha dari kedua negara.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina sebagai BUMN turut berpartisipasi aktif dalam acara yang diselenggarakan KBRI di Amerika Serikat ini, karena berperan penting untuk membuka peluang dan mendorong Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia.

BACA JUGA: Pertamina Hadir di WOW Indonesia Festival 2024, Peringati 75 Tahun Hubungan Diplomatik RI-AS

“Pertamina menggunakan momen penting ini untuk menyampaikan kebijakan sustainability perusahaan sekaligus membuka peluang investasi dan kerja sama dengan mitra global khususnya di sektor pengembangan energi baru terbarukan,” ujar Fadjar.

Fadjar menyampaikan kebijakan sustainability Pertamina sangat terbuka untuk dijalankan dengan kerja sama yang kuat bagi di tingkat nasional maupun global.

BACA JUGA: Pertamina International Shipping Raih 2 Penghargaan di Ajang Jakarta Investment Award

“Indonesia memiliki potensi sumber daya energi bersih sehingga bisa menarik investor internasional," imbuh Fadjar.

Fadjar menegaskan Pertamina terus meyakinkan dunia internasional untuk mendukung program transisi energi untuk mempercepat target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.

CEO Pertamina Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) John Anis yang menjadi panelis dalam forum bisnis tersebut mengatakan PNRE memiliki mandat untuk mendukung pemerintah Indonesia mencapai target penurunan emisi, sekaligus untuk menyiapkan bisnis masa depan bagi Pertamina.

PNRE juga memiliki aspirasi menjadi pemimpin dalam membangun ekosistem NZE di Indonesia.

"PNRE mengalokasikan Capex yang besar untuk pengembangan energi baru terbarukan. Hingga 2029, Capex PNRE akan mencapai USD 6,2 miliar, "ujar John Anis.

John Anis menyebutkan sebanyak 63 persen Capex dialokasikan untuk pengembangan tenaga surya, angin dan geothermal.

Selebihnya sebanyak 18 persen untuk pengembangan solusi rendah karbon termasuk dekarbonisasi, kemudian biomassa dan bioetanol (11 persen) serta pengembangan bisnis masa depan (6 persen).

“PNRE berkomitmen untuk menumbuhkan bisnisnya. Oleh karena itu, kami membuka peluang untuk bekerja sama baik dengan mitra domestik maupun internasional termasuk Amerika Serikat,” ungkap John Anis.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler