Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman

Minggu, 25 Desember 2011 – 01:10 WIB

JAKARTA - Meskipun konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya premium dan solar secara nasional telah melewati kuota dalam APBN Perubahan 2011, namun PT Pertamina memastikan pasokan untuk menyambut Natal dan Tahun baru tetap aman.

"Sambut Natal dan tahun baru, Peratamina pastikan BBM khususnya jenis Premium dan Sola," ujar VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Moch Harun di Jakarta, Sabtu (24/12).

Disebutkan Harun, Pertamina memperkirakan konsumsi Premium pada H-3 Natal bisa mencapai sekitar 76 ribu KL atau lebih tinggi dari penyaluran rata-rata harian 73 ribu Kiloliter (KL).

Bahkan, dibandingkan dengan realisasi konsumsi sehari sebelumnya, level tersebut masih 6,7 persen lebih rendah"Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan DKI Jakarta merupakan daerah yang mengalami tingkat penurunan konsumsi premium paling tinggi dengan kontribusi penurunan sebanyak 4.700 KL," ungkap Harun.

Tingkat konsumsi yang sama kata dia juga terjadi pada solar yang hanya 90 persen dari estimasi atau mencapai 41 ribu KL

BACA JUGA: Natal dan Tahun Baru, Harga Tiket Pesawat Melambung

"Jawa Timur, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat mengalami penurunan konsumsi solar paling besar dibandingkan dengan hari sebelumnya, yaitu 3.350 KL," jelasnya.

Disebutkan Harun pula, stok BBM saat ini tercatat 3,67 juta kiloliter yang terdiri dari 1,3 juta KL Premium, 1,6 juta KL Solar, 312 ribu KL Minyak Tanah, 90 ribu KL Pertamax, 29 ribu KL Pertamax Plus, dan 324 ribu KL Avtur
Adapun, stok elpiji pada waktu yang sama berada di level 179 ribu MT.

Kemudian lanjut Harun, hingga 22 Desember atau H-3 menjelang Hari Raya Natal konsumsi Premium telah mencapai 24,82 juta KL atau melebihi 1,3 persen dari kuota yang yang hanya 24,5 juta KL.

"Berdasarkan daerahnya, kelebihan kuota paling besar terjadi di DKI Jakarta, yaitu 5,8 persen di atas kuota, disusul Banten 4,5 persen, Jawa Barat 3,1 persen dan Jawa Tengah 1,4 persen

BACA JUGA: Disetujui, Restrukturisasi Utang TPPI

Sementara Maluku Utara dan Papua, merupakan dua daerah yang memiliki tingkat penyerapan kuota yang paling rendah, yaitu 96,9 persen dan 96,6 persen," terang Harun.

Sementara itu lanjut Harun, untuk konsumsi solar secara nasional juga sudah melampaui kuota sebesar 0,5 persen, atau mencapai 14,13 juta KL dari kuota yang ditetapkan dalam APBN-P 2011 sebesar 14,06 juta KL.

"Daerah konsumsi solar paling tinggi adalah Banten yang melampaui kuota terbesar 3,9 ersen
Disusul Nusa Tenggara Timur 2,9 persen, Maluku Utara 2,9 persen, Bengkulu 2,5 persen, dan Kalimantan Tengah 2,3 persen

BACA JUGA: Tahun Baru, Ancol Janjikan Kemeriahan

Sedangkan Papua Barat tercatat sebagai daerah penyerap Solar paling rendah, yaitu 89,3 persen," bebernya(yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Natal, Mobil L-200 Diserbu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler