jpnn.com - JAKARTA – PT Pertamina bakal mengakuisisi saham Perancis Maurel & Prom (M&P). Menurut rencana, Pertamina akan membeli 24,53 persen saham perusahaan yang selama ini aktif di Afrika itu.
Itu merupakan langkah awal untuk mengambil alih seluruh saham perusahaan asal Prancis itu. Dengan membeli 24,53 persen saham perusahaan Maurel & Prom (M&P), Pertamina akan menjadi pemegang saham terbesar.
BACA JUGA: Ini Hambatan Utama Tax Amnesty
Selanjutnya Pertamina akan menegosiasikan pengambil alihan seluruh saham M&P dalam tahun ini juga. “M&P adalah perusahaan perorangan selama ini terutama aktif di kawasan Afrika,” demikian rilis yang diterima kemarin.
Saham yang akan dibeli Pertamina ada di tangan pemilik dan boss M&P Jean-Francois Henin. Dia menjelaskan, jika rencana ini disepakati oleh regulator dan Dewan Direksi M&P, maka Pertamina sudah berkomitmen untuk melakukan penawaran yang sama di bawah kondisi serupa untuk mengambil alih seluruh perusahaan.
BACA JUGA: 2 Jagoan Baru Tata Motors Siap Mengaspal
Pertamina menghargai M&P senilai 822 juta Euro, dibandingkan dengan kapitalisasi pasarnya di pasar saham senilai 557 juta Euro pada Jumat (29/7) lalu.?
M&P adalah satu dari sekian banyak perusahaan eksplorasi dan produksi minyak independen yang mengalami kesulitan setelah harga minyak mentah anjlok dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA: Laba Tergerus, Astra Siapkan Belanja Modal Rp 14 Triliun
Pada 2013, Jean-Francois Henin sudah menyatakan tengah melakukan pembicaraan dengan pihak pembeli yang potensial untuk menjual seluruh perusahaannya.
Tiga tahun lalu, nilai perusahaan itu masih empat lipat daripada sekarang. Henin menjual sahamnya kepada Pertamina seharga 4,20 Euro per saham. Sedangkan di bursa, saham P&M hari Jumat (29/07) ditutup pada 2,85 Euro.
"Mereka (Pertamina) bisa mencapai sesuatu yang sesuai dengan visi saya bagi Maurel & Prom, karena mereka memberi perusahaan sarana untuk berkembang," kata pemilik Jean-Francois Henin.
Pertamina saat ini sudah aktif di Aljazair. Dengan mengambil alih M&P, perusahaan ini bisa memperluas kegiatannya di benua Afrika, terutama di Gabon dan Tanzania.
"Proyek ini merupakan bagian dari pelaksanaan lima pilar strategis Pertamina untuk meningkatkan produksi hulu ke seluruh dunia dan menjamin keamanan energi Indonesia,” kata Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication PT. Pertamina.
Direktur Pertamina Dwi Soetjipto menjelaskan, ini semua menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan kedaulatan energi dan mengamankan pasokan dalam negeri.
"Beberapa bulan lalu sudah ada proses finalisasi dan kesepakatan untuk akuisisi 24,53 persen dengan Maurel & Prom,” kata Dwi. (lum/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Program 20 Juta Wisman, DPR Bakal Gelontorkan Dana Triliunan
Redaktur : Tim Redaksi