Pertamina Siap Ubah Premium menjadi Pertamax

Selasa, 23 Desember 2014 – 04:46 WIB
Warga membeli Pertamax di SPBU. Foto: Fedrik Tarigan/dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Ritel dan Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menyatakan, perubahan premium menjadi pertamax bukan tidak mungkin dilakukan.

Malah, waktu dua atau tiga bulan cukup untuk mewujudkan rekomendasi tersebut. Apalagi kalau kilang milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban digunakan sepenuhnya oleh Pertamina.
 
"Kalau bisa dioperasikan, tidak perlu lagi ada pencampuran nafta pada jenis tertentu untuk menghasilkan RON 92," terangnya.

BACA JUGA: Pemerintah Setuju Bensin Dihapus

Di samping itu, sesuai dengan refinery development master plan (RDMP), seluruh kilang milik Pertamina akan di-upgrade untuk bisa menghasilkan jenis bahan bakar berkadar baik.  
 
"Setiap kilang bisa menghasilkan 200 ribu barel jenis RON 92. Di seluruh kilang milik Pertamina, bukan Kilang Balongan saja," ucapnya.

Seperti diberitakan, Pertamina memang sedang menjalin kerja sama dengan tiga perusahaan minyak asal Jepang, Arab Saudi, dan Tiongkok untuk meng-upgrade kondisi kilang.
 
Sebab, saat ini enam kilang Pertamina hanya mampu memproduksi 800 ribu barel per hari. Jauh dari kebutuhan nasional yang memerlukan 1,5 juta barel per hari. Kalau proyek sudah disepakati, dibutuhkan waktu setidaknya empat tahun ke depan untuk realisasi.
 
Direktur TPPI Basya G. Himawan mengatakan, pihaknya siap bekerja sama untuk mewujudkan peralihan dari premium ke pertamax. Kilangnya bisa memproduksi RON 92 ataupun yang lebih rendah.

BACA JUGA: Proyeksi IMF, Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen

Kepada Jawa Pos, dia menyebut tidak ada persyaratan khusus agar pemerintah bisa membebankan produksi ke TPPI. "Langsung saja. Kami tunggu kepastiannya," terang Basya melalui sambunga telepon.
 
Untuk memproduksi, pihaknya siap bekerja sama dengan Pertamina, pemerintah secara langsung, atau secara independen. Untuk kapasitas produksi, kilang TPPI disebutnya bisa menghasilkan RON 92 atau pertamax sampai 45 ribu barel per hari. Sedangkan premium 60 ribu barel per hari. (dim/owi/wir/dee/c9/kim)

 

BACA JUGA: Masukkan Subsidi Tetap untuk BBM di Revisi APBN

BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok PLN Punya Dirut Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler