JAKARTA - PT Pertamina pekan depan berencana mulai menggarap proyek pengembangan kapasitas kilang minyaknya di Cilacap, Jawa TengahPenambahan kapasitas kilang ini bakal menambah kapasitas produksi sekitar 61 ribu barel per hari (bph) dari kapasitas kilang Cilacap saat ini sekitar 350 ribu bph.
Vice President Coorporate Communication Pertamina M Harun mengatakan, pihaknya berharap pembangunan kapasitas kilang Cilacap mulai berproduksi pada 2014 mendatang
BACA JUGA: Nissan Jajaki Kerja Sama dengan Supplier
Dan ditargetkan tahun 2017 kemampuan kilang itu mencapai 1,7 juta barel dan bisa menyetop impor BBM.Kebutuhan domestik BBM saat ini mencapai 1,3 juta bph, sementara kapasitas kilang pengolah BBM Pertamina masih sekitar 1 juta barel, artinya, Pertamina masih mengimpor 300 ribu bph
BACA JUGA: Mandala Kembali Mengangkasa 90 Hari Lagi
Proyek dengan nilai investasi mencapai USD 931,58 juta atau sekitar Rp 8 triliun, ini akan dikerjakan oleh konsorsium PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan Goldstar Co
Selain Cilacap, BUMN migas itu juga berencana mengembangkan kapasitas kilang di Balongan
BACA JUGA: PNS Dibantu Uang Muka Rp 15 Juta
Pengembangan proyek Balongan ini, Harun menjelaskan, Pertamina bekerja sama dengan perusahaan Migas Kuwait, Kuwait Petroleum Corporation (KPC) sebagai pemasok minyak mentahHarun membeberkan, proyek ini ditaksir menelan investasi USD 8-9 miliar"Pendanaan pembangunan Cilacap dari Pertamina, sedangkan Balongan kami kerja sama dengan KPC," ujarya.
KPC sendiri telah mendapatkan insentif berupa tax holiday dari pemerintahSementara, Kementerian ESDM, Pertamina, dan KPC saat ini tengah membahas lebih lanjut pembangunan kilang Balongan itu.
"Progresnya sejauh ini sudah dapat insentif dari pemerintahSudah fix, mereka juga menyambut positif, sekarang kami sedang bicarakan perjanjiannya seperti apa," katanya.
Harun menambahkan, adanya pembangunan kilang tersebut, menjadi momentum pembangunan kilang-kilang lainnyaPasalnya, sudah 15 tahun Pertamina tak melakukan pembangunan kilang(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Tawarkan Obligasi USD 2 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi