BACA JUGA: Subsidi Non-Energi Rp 59,5 Triliun
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan, mengungkapkan hal ini dalam pameran Produk Baru, Sistem dan Infrastruktur serta Moda Transportasi, di kantor pusat Pertamina, Rabu (13/1).
"Dengan adanya display new product, program dan infrastruktur penunjang kegiatan operasional Direktorat Pemasaran dan Niaga, diharapkan mampu menjadi pendorong bagi Pertamina untuk terus memberikan yang lebih baik bagi perusahaan,” katanya.
Dalam pameran tersebut, Pertamina memamerkan ide-ide radikal yang telah menghasilkan produk inovatif yang berhasil dipasarkan dengan baik, dan tidak sedikit yang mampu bersaing di pasar internasional.
Selain itu, dipamerkan juga pengembangan infrastruktur yang menunjang kegiatan pemasaran dan distribusi Pertamina
Karen menambahkan, pencapaian-pencapaian yang penting yang telah dicapai Pertamina di bidang Pemasaran dan Niaga di antaranya adalah keberhasilan Pertamina merubah imagenya di masyarakat melalui perbaikan SPBU dari segi kualitas dan kuantitas baik pelayanan, maupun produknya
BACA JUGA: Pemilik NPWP Tambah, Penerimaan Pajak Turun
Pertamina bahkan juga mengambil alih operasi beberapa SPBU yang dianggap strategis untuk lebih meningkatkan control terhadap standar pelayanan SPBU tersebut
BACA JUGA: ACFTA jadi Peluang Sekaligus Ancaman
Hal ini juga berkaitan erat dengan kepuasan konsumen dalam hal ketersediaan produk yang dibutuhkanDi bisnis Aviasi, Pertamina telah meningkatkan pelayanan dengan memperkenalkan layanan terbaru yaitu online e-serv aviasiPertamina juga mengembangkan produk baru pelumas, BBM industri dan marine, petrokimia dan energi alternatif DME.
Selain itu, lanjutnya, pencapaian penting lain telah diraih Pertamina adalah berhasilnya pelaksanaan konversi minyak tanah ke LPGRealisasi pelaksanaan Konversi LPG tahun 2009 dalam pendistribusian tabung dan kompor mencapai 24,1 Juta KK dari target 23,7 Juta KK (pencapaian 101%)Akumulasi penghematan subsidi mencapai Rp15 Trilyun dan apabila dikurangkan dengan biaya paket konversi Rp10 Trilyun maka diperoleh nett penghematan sebesar Rp5 Trilyun.
"Upaya-upaya tersebut dilakukan tidak semata-mata sebagai implementasi perubahan Pertamina guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan menghadapi persaingan bisnis, melainkan juga memberikan saving untuk meningkatkan revenue Pertamina," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Ahmad Faisal, menambahkan
"Total volume penjualan produk-produk Direktorat Pemasaran dan Niaga, PSO dan Non PSO tahun 2009 mencapai 64,4 Juta setara KL dengan revenue tahun 2009 mencapai Rp300,8 Trilyun." sambungnya.
Selama tahun 2009, beberapa terobosan penting yang dilakukan Pertamina di bidang hilir diantaranya Peresmian Lube Oil Blending Plant (LOBP) Gresik sebagai pabrik oli termodern di Asia Tenggara tanggal 31 Januari 2009, Pembukaan dan Launching pemasaran Pelumas Pertamina ke Australia tanggal 23 Oktober 2009, Commisioning Pembangunan Terminal Transit Utama Tuban dan Pembangunan Automization Filling Shed ISG (Instalasi Surabaya Group) yang selesai diakhir Desember 2009, dan direncanakan untuk dilaunching pada Februari 2010.(lev/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target BRI Salurkan KUR Rp9 T
Redaktur : Tim Redaksi