Pertanian Indonesia Harus Maju di Tangan Anak Muda

Kamis, 27 Juni 2019 – 16:44 WIB
Seminar publik Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) di Kampus STIPAP Medan. Foto : Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menyiapkan generasi muda sebagai regenerasi penerus untuk memperkuat pertanian Indonesia menuju swasembada.

Program regenerasi itu antara lain melakukan perubahan pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).

BACA JUGA: Modernisasi Mengubah Wajah Pertanian Indonesia

"Kita tahu bahwa saat ini Indonesia mengalami masa transisi regenerasi petani. Bahkan statistik menyebutkan jumlah petani kita hanya tersisa 27 persen dari total angkatan kerja Indonesia. Karena itu, kita harus melakukan program regenerasi," ujar Kepala Biro Humas dan Infirmasi Publik, Kuntoro Boga Andri saat menyampaikan materi pada seminar publik Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) di Kampus STIPAP Medan.

BACA JUGA : Mulai Berunjuk Rasa, Orator Ajak Massa Viralkan Foto dan Video Aksi Kawal MK

BACA JUGA: Dorong Peningkatan Ekspor, Kementan Berperan Aktif dalam Codex Internasional

Menurut Kuntoro, ini perlu dilakukan melalui beberapa program strategis seperti gerakan sejuta petani milenial, revitalisasi sekolah vokasi dan Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) yang tercatat sudah beranggotakan lebih dari 500 ribu pemuda tani.

"Generasi muda kita sangat potensial dalam mengembangkan dan mengembalikan kejayaan pertanian Indonesia, terutama para mahasiswa pertanian yang sedang menimba ilmu dan tergabung dalam organisasi pertanian," katanya.

BACA JUGA: Surplus Neraca Perdagangan Pertanian Indonesia ke Jepang Meningkat Tajam

BACA JUGA : Twit Mahfud MD Jelang Sidang Putusan MK, Sudah Terbayang nih..

Kuntoro menjelaskan, capaian pemerintah selama 4,5 tahun ini perlu dilanjutkan oleh para anak muda yang memiliki kemampuan khusus di bidang pertanian.

Karena itu, anak muda wajib memiliki tekad kuat dan sikap teguh dalam mempelajari semua teknologi moderen dan inovasi pertanian.

"Semua capaian, baik pada peningkatan PDB, ekspor, kesejahteraan petani, menekan inflasi dan kemiskinan di pedesaan harus dipertahankan dan dilanjutkan oleh kalian para generasi muda," katanya.

Dalam kesempatan ini, Kuntoro juga menyatakan bahwa generasi muda juga tidak perlu khawatir dengan akses dan peluang usaha di dunia pertanian.

Sebab, peluang itu sangat besar dan terbuka lebar, jika digarap serius dan dipersiapkan.

Apalagi, pemerintah tengah gencar merevolusi pertanian tradisional menjadi pertanian modern dan berdayasaing tinggi.

"Saya katakan sektor ini peluangnya sangat terbuka lebar untuk kalian. Para mahasiswa pertanian bisa menjadi agroenterpreunership yang sukses bila mempersiapkan diri dari sekarang. Perbedaan petani tradisional dengan petani milenial adalah dalam penguasaan teknologi pertanian, pemanfaatan alat dan mesin pertanian, serta memanfaatkan internet dalam pemasaran produknya, itu yang harus kalian pelajari dan persiapkan sejak kuliah di Fakultas Pertanian," katanya.

Sementara itu Koordinator Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia wilayah Sumatera, Windo Putra Pratama mengatakan bahwa salah satu implementasi penguatan pertanian nasional yang dilakukan oleh organisasi ISMPI adalah melakukan kaderisasi dalam bentuk memberikan rangkaian pelatihan bidang pertanian.

"Kegiatan seperti ini merupakan sarana peningkatan kapasitas organisasi dan peningkatan pengetahuan individu tentang pertanian secara luas. Tentu kita berharap seluruh kader ISMPI dapat berkontribusi dalam pembangunan pertanian nasional," katanya.

Windo mengatakan, kaderisasi ini difokuskan pada materi budidaya tanaman dan proteksi hama untuk meningkatan produksi padi. Selain itu, mereka juga didorong menguasai jenis jenis teknologi dan digitalisasi.

"Jumlah delegasi yang hadir kurang lebih 73 peserta dan dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah," katanya.

Windo mengatakan, Wagub sendiri dalam kesempatannya menekankan pentingnya peranan mahasiswa dalam membantu program swasembada pangan melalui upaya khusus.

Di sisi lain, mereka juga dituntut menguasai digitalisasi kecanggihan teknologi untuk mengimbangi dunia revolusi industri.

"Pak Wagub bilang; kita sebagai generasi muda harus berperan dan turut membantu program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan," katanya.

Sekadar diketahui, kaderisasi ini dihadiri juga oleh Wakil Ketua Komusi IV DPR RI, Viva Yoga dan para praktisi pertanian di Sumatera Utara.

Kegiatan ini sendiri digelar di Kampus STPP Medan yang dihadiri 17 Perguruan Tinggi wilayah I Aceh sampai Provinsi Lampung.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Bulan Diuji Pakai, Biodiesel B100 Kementan Terbukti Lebih Hemat


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler