PAINAN - Bupati Pesisir Selatan, Nasrul Abit mengungkapkan, komoditi pertanian dan perkebunan merugi hingga Rp39,3 miliar akibat banjirKomoditi tersebut meliputi tanaman padi, jagung, kacang tanah, cabe, semangka, sawit, kakao dan karet
BACA JUGA: Makan Jamur, Satu Keluarga Keracunan
Kerugian terbesar akibat gagal panen terdapat pada komoditi jagung sebesar Rp19,99 miliar di atas lahan tanam seluas 2.586 hektare, di Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Rp18,6 miliar, disusul Batangkapas Rp6,7 miliar dan Bayang Rp3,93 miliar
Sementara dari komoditi padi akibat gagal panen, total kerugian mencapai Rp10,84 miliar
BACA JUGA: Di Desa Terpencil, Dahlan Tetap Dirut PLN
Terdiri 938 hektare lahan tanam sawah, kacang tanah 46 hektare, cabe 43 hektare, semangka 72 hektare, perkebunan sawit 13 hektare, kakao 25 hektare dan karet 59 hektare yang tersebar di delapan kecamatan terkena dampak banjir.Kerugian besar bagi masyarakat dari jenis pertanian padi terdapat pada lahan sawah milik masyarakat di Kecamatan Bayang (luas tanam 525 hektare dengan nilai kerugian Rp3,93 miliar
Lanjutnya, Kecamatan Ranah Pesisir gagal panen 125 hektare dengan nilai kerugian Rp1,87 milliar
BACA JUGA: Sengketa Pedagang, Dimediasi Komnas HAM
Lengayang merugi kerugian 45 hektare dengan total kerugian Rp900 juta, Kecamatan IV Jurai merugi Rp450 juta dari luas tanam 30 hektare.Pancung Soal luas lahan padi gagal panen akibat hanyut dan tertimbun tanah longsor 16 hektare dengan nilai kerugian Rp272 jutaKemudian Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan lahan terendam padi sehingga tidak bisa panen 20,2 hektare dengan nilai kerugian Rp404 juta.
Sedangkan pada jenis perkebunan sawit, kerugian masyarakat mencapai Rp455 juta dari luas lahan yang sudah tanam 13 hektareKhusus perkebunan sawit terdapat di dua kecamatan, yakni Pancung Soal 11 hektare, nilai kerugian Rp358 miliar dan Ranah Pesisir seluas dua hektare merugi Rp70 juta.
Stok Pangan Cukup
Bupati Pessel, Nasrul Abit mengklaim, pendistribusian bantuan korban banjir sudah disalurkan ke daerah yang terputus akses jalanTidak ada ladi daerah yang tidak mendapatkan bantuan.
Bupati menggaransi, stok pangan untuk korban banjir cukup, tidak ada masalah, karena persediaan di posko bencana masih banyak untuk segera disalurkan“Ketakutan akan terjadinya krisis pangan, tidak perlu dikhawatirkan," ujarnya
Nasrul mengungkapkan, kerugian akibat banjir hingga kini masih terus didata ulangUntuk ketersediaan air bersih, saat ini telah diperbantukan dua unit pompa air.
Sementara itu, salah seorang warga Silaut, Jefri, 45 mengaku bantuan memang sudah sampai ke tangan mereka, namun belum mencukupi dan merataSelain kebutuhan makanan mimunam, korban banjir juga membutuhkan bantuan BBM untuk penerangan.
“Kita berharap bantuan ini bisa merata, jangan hanya menumpuk di posko bencana kecamatanKami butuh makan, karena untuk bekerja di sawah tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat ini," tuturnya. (mg15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ambon Rusuh Lagi, 1 Tewas
Redaktur : Tim Redaksi