jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyampaikan belasungkawa atas tewasnya 6 Laskar FPI dalam insiden di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada Senin (7/12) lalu.
Ungkapan belasungkawa disampaikan legislator Partai NasDem itu dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan keluarga dari korban yang tewas dalam peristiwa penembakan di Tol Japek tersebut di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/12).
BACA JUGA: Habib Rizieq Tersangka, Respons Novel PA 212 Menohok Kapolda Irjen Fadil Imran
"Yang pertama untuk para keluarga korban saya turut berdukacita yang dalam," ungkap Sahroni.
Pihaknya sangat memahami bila keluarga bersedih atas kematian korban. Namun karena kejadian ini sebuah peristiwa hukum, maka dia mengajak untuk menyerahkan proses hukumnya kepada Polri.
BACA JUGA: Polisi Segera Tangkap Rizieq Shihab, Fadli Zon: Kapolda Ini Luar Biasa Gagahnya
"Namun karena ini adalah negara hukum, maka kita ikuti proses hukum yang dilakukan oleh kepolisian," lanjut Sahroni.
Dalam forum itu Sahroni juga menyinggung penggunaan kata "pembantaian" yang digunakan keluarga korban terkait peristiwa yang menewaskan 6 Laskar FPI tersebut.
Menurut politikus asal Tanjung Priok ini, penggunaan diksi tersebut sebaiknya dikoreksi karena hingga saat ini polisi belum menyampaikan secara lugas soal kejadian tersebut.
"Saya ingin mengoreksi terkait bahasa pembantaian yang tadi keluarga korban sampaikan, karena sampai hari ini, sampai detik ini, polisi belum menyampaikan secara lugas tentang kejadian di tol," kata Sahroni.
Pada kesempatan itu Sahroni juga sempat menanyakan soal keberadaan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab kepada keluarga korban maupun pengacara yang hadir dalam RPDU tersebut.
"Pertanyaan saya selanjutnya, ke mana Muhammad Rizieq Shihab?” tanya Sahroni. Namun pertanyaan soal posisi Habib Rizieq ini tidak ada yang menjawab.
Ketika itu Sahroni menyampaikan bahwa komisi bidang hukum DPR menerima dan akan meneruskan aspirasi keluarga korban untuk mencari keadilan atas insiden tersebut.
"Komisi tiga akan menerima keluhan bapak ibu untuk mencari keadilan," tambah Sahroni.(fat/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam