Pertemuan Bea Cukai Se-ASEAN Hasilkan Sejumlah Keputusan Penting

Kamis, 20 Agustus 2020 – 14:06 WIB
dirjen Bea Cukai Heru Pambudi saat mengikuti ASEAN Directors-General of Customs Meeting pada 18-19 Agustus 2020. Foto: DJBC

jpnn.com, JAKARTA - Administrasi kepabeanan se-Asia Tenggara baru saja mengadakan pertemuan tahunan ASEAN Directors-General of Customs Meeting pada 18-19 Agustus 2020.

Pertemuan tersebut dihadiri 10 negara anggota ASEAN, Sekretariat ASEAN, serta negara-negara mitra dan mitra wicara ASEAN, yaitu Australia, China, Jepang, Korea serta World Customs Organization (WCO).

BACA JUGA: Ada Tembakau Gorila Dikirim ke Kolaka, Bea Cukai Kendari Gandeng BNNP Sultra

Selain itu, sejumlah asosiasi bisnis ASEAN seperti ASEAN Business Advisory Council (ABAC), EU ASEAN Business Council (EU-ABC), dan US-ABC juga hadir dalam pertemuan.

Pertemuan tahun ini yang merupakan yang ke-29 dan diselenggarakan secara virtual mengingat pandemi Covid-19 tengah mewabah di seluruh dunia. Pertemuan itu dipimpin Myanmar selaku Chair of ASEAN Customs yang baru, setelah sebelumnya dipegang oleh Laos PDR.

BACA JUGA: Gagalkan Ekspor Ilegal Benih Lobster, Bea Cukai Palembang Raih Penghargaan

Delegasi kepabeanan dari Indonesia yang hadir pada dipimpin oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi yang didampingi Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar-Lembaga Syarif Hidayat, serta Direktur Audit Kepabeanan dan Cukai Kushari Suprianto.

Syarif mengungkapkan bahwa pertemuan itu menghasilkan beberapa keputusan penting. “Salah satu keputusan penting yang dihasilkan dari pertemuan tersebut adalah pengesahan dokumen Strategic Plan of Customs Development (SPCD) 2021-2025 yang berisikan pemikiran dan aktivitas-aktivitas pendukung di area-area strategis kepabeanan untuk mencapai integrasi kepabeanan di ASEAN,” ujarnya.

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani dan Dirjen Bea Cukai Apresiasi WCO

Keputusan lain yang juga dihasilkan adalah kerja sama antara administrasi pabean dan pajak di bidang post clearance audit (PCA) serta penyusunan standar minimal untuk importasi limbah plastik. Keputusan itu merupakan beberapa usulan Indonesia yang berhasil masuk sebagai aktivitas dalam SPCD 2020-2025.

“Selain itu, fasilitasi perdagangan, e-commerce, peningkatan kerja sama intelijen dan penindakan, serta capacity building mendominasi diskusi di antara negara ASEAN maupun dengan mitra wicara ASEAN,” tambah Syarif.

Pada pertemuan ini, Indonesia yang juga menjabat sebagai Vice Chair of WCO Asia Pacific didaulat memandu sesi konsultasi antara ASEAN dan WCO.

Dalam kesempatan tersebut, WCO mempertegas peran penting administrasi pabean dalam menjaga keseimbangan antara fasilitasi perdagangan dan mengamankan rantai pasok, terutama di masa pandemi seperti saat ini di mana banyak negara harus membuka perbatasan untuk mempercepat arus barang, khususnya yang digunakan untuk menangani COVID-19.

Pertemuan sepakat pada satu pandangan akan pentingnya memperkuat kolaborasi antar administrasi pabean di masa-masa penuh tantangan seperti saat ini.(eno/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bea Cukai   DJBC   Heru Pambudi   ASEAN  

Terpopuler