jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann menghadiri jamuan makan siang bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (27/11).
Pertemuan tersebut merupakan rangkaian dari kunjungan kerja Sekjen OECD Mathias Cormann ke Indonesia pada 25–28 November 2024.
BACA JUGA: Pemerintah RI Resmi Luncurkan Portal INA OECD untuk Tingkatkan Transparansi
Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut mendiskusikan perkembangan perekonomian Indonesia, termasuk fokus dari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, serta membahas perkembangan proses keanggotaan Indonesia pada OECD.
Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga mengucapkan terima kasih karena OECD telah meluncurkan Indonesia Report.
BACA JUGA: Sekjen Kemnaker dan OECD Gelar Pertemuan Bilateral, Sejumlah Hal Penting Ini Dibahas
"Sebagian besar isu telah saya laporkan kepada Presiden. Dan tentu saja, mudah-mudahan beberapa poin, beberapa lines sejalan dengan perencanaan Pemerintah, termasuk peta jalan untuk energi hijau. Kemudian juga sejalan dengan energy securities, serta program ketahanan pangan, termasuk makanan bergizi gratis yang juga menjadi prioritas,” ungkap Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menyebutkan Indonesia saat ini terus gencar melakukan reformasi pada berbagai sektor yang dilakukan sejumlah kementerian terkait untuk menyesuaikan standar OECD.
Selain itu, dengan adanya berbagai reformasi tersebut, kementerian terkait juga akan menyesuaikan anggaran dan struktur yang dimiliki, sehingga gugus tugas OECD juga akan secepatnya melakukan penyesuaian struktur terkait hal tersebut.
BACA JUGA: Menko Airlangga & Menhan Prabowo Terima Kunjungan Sekjen OECD, Ini yang Bahas
Sementara itu, Sekjen Cormann kembali menjelaskan proses aksesi akan membawa manfaat bagi Indonesia dan OECD.
OECD akan banyak memperoleh pembelajaran pada sektor-sektor baru, salah satunya ekonomi digital di mana Indonesia menjadi pionir melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement.
Sekjen Cormann juga berharap agar upaya keanggotan OECD yang saat ini ditempuh Indonesia dapat mendukung pencapaian visi untuk menjadi negara maju dengan ekonomi berpendapatan tinggi pada tahun 2045 mendatang.
“Saya percaya kita bersama-sama dapat bekerja untuk mendukung Indonesia agar menjadi lebih baik lagi," ujar Sekjen Cormann.
Dia menyampaikan proses aksesi ini mencakup seluruh spektrum kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang luas.
"Proses ini berfokus pada mengidentifikasi praktik terbaik kebijakan. Praktik terbaik global berdasarkan apa yang telah berhasil sebelumnya,” ungkap Sekjen Cormann.
Sebelumnya, Sekjen Cormann juga menghadiri peluncuran The OECD Economic Survey of Indonesia 2024 pada 26 November 2024.
Survei Ekonomi OECD tersebut merupakan publikasi rutin unggulan OECD yang dilakukan melalui dialog kebijakan antara OECD dan para pembuat kebijakan dari negara-negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia.
Sebagai informasi, sebagai salah satu upaya dalam memperkuat peran di kancah global, Indonesia saat ini tengah menjadi negara aksesi OECD bersama dengan Argentina, Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Rumania, dan Thailand.
Indonesia sedang dalam proses penilaian mandiri terhadap kebijakan, regulasi, dan standar nasional dibandingkan dengan instrumen OECD, untuk selanjutnya disampaikan dalam dokumen Initial Memorandum. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi