Sekjen Kemnaker dan OECD Gelar Pertemuan Bilateral, Sejumlah Hal Penting Ini Dibahas

Kamis, 25 Juli 2024 – 14:36 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi (kiri) melakukan pertemuan bilateral dengan Deputy Secretary General OECD Yoshiki Takeuchi pada Rabu (24/7). Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, FORTALEZA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemnaker) Anwar Sanusi melakukan pertemuan bilateral dengan Deputy Secretary General Organization of Economic Co-operation and Development (OECD), Yoshiki Takeuchi pada Rabu (24/7).

Kegiatan yang berlangsung di sela-sela Pertemuan G20 Employment Working Group (EWG) Presidensi Brazil tersebut bertujuan mempererat kolaborasi dalam menyempurnakan kebijakan pasar kerja, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, mendorong peluang kerja yang berkelanjutan, dan meningkatkan kehidupan kerja yang layak bagi pekerja.

BACA JUGA: Kemnaker Optimistis APKI Mampu Memperkuat Fungsi Pengawasan Ketenagakerjaan

Sekjen Anwar Sanusi mengatakan dalam pertemuan tersebut pihaknya menyampaikan beberapa hal penting yang ingin dibahas dan dikerjakan bersama dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Pertama, Kemnaker ingin berkolaborasi dengan OECD untuk mengembangkan metode perencanaan dan pembinaan sumber daya manusia, baik secara makro maupun mikro.

BACA JUGA: Sekjen Kemnaker Dorong Praktisi Hukum dan Hubungan Industrial Tingkatkan Kompetensi

Kedua, Kemnaker ingin membangun metode untuk mengumpulkan informasi dari pasar tenaga kerja terkait dengan komposisinya.

Sekjen Anwar menyampaikan Indonesia dengan potensi demografi yang dimilikinya, dan populasi usia produktif yang sangat besar, menyadari perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terutama dalam menghadapi perubahan teknologi dan transisi hijau.

BACA JUGA: Lepas Peserta Benchmarking in Summer Training Japan 2024, Begini Harapan Kemnaker

"Kami berharap dapat belajar dari pengalaman OECD dalam hal pelatihan, pengembangan keterampilan, dan perencanaan pasar tenaga kerja," ujar Sekjen Anwar Sanusi.

Dia menyampaikan pihak OECD menyambut baik proses aksesi Indonesia dan berkomitmen untuk bekerja sama secara intensif.

OECD akan mengirimkan pertanyaan statistik dan kebijakan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan, serta melakukan misi ke Indonesia untuk bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan.

Sekjen Anwar mengungkapkanb OECD juga menawarkan berbagi praktik terbaik dari negara-negara anggotanya, terutama terkait dengan sistem pensiun, pelatihan vokasional, dan transisi teknologi.

"Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan kerja sama yang erat dalam upaya memajukan pasar tenaga kerja Indonesia," tegasnya.

Sebagai informasi, bersama dengan Argentina, Indonesia telah diterima sebagai negara aksesi OECD dalam OECD Ministerial Council Meeting (MCM) pada 2-3 Mei 2024 di Paris.

Keterlibatan Indonesia dalam OECD diharapkan akan membawa dampak ekonomi positif bagi Indonesia melalui peningkatan investasi dan adopsi praktik terbaik global, serta memperkuat posisi Indonesia dalam perekonomian Internasional.

Meski demikian, Indonesia masih harus berproses untuk menjadi negara anggota OECD, dan berharap dapat memberikan dukungan yang maksimal kepada Indonesia dengan memberikan dukungan pada akses data dan informasi, pertukaran praktik terbaik, penguatan kerja sama Internasional, dukungan reformasi ketenagakerjaan, dan peningkatan pelindungan pekerja. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler