jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Afriadi Rosdi mengajak masyarakat tidak melulu melihat jalinan komunikasi politik yang dibangun Partai Demokrat dan Presiden Joko Widodo, dalam kacamata kepentingan politik bagi-bagi jabatan.
"Saya melihat pertemuan Jokowi dengan Ketua Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa waktu lalu, memiliki makna yang lebih dalam dan substantif secara politik. Menunjukkan ke publik tentang sikap kenegarawanan dan tentang kematangan dalam berpolitik," ujar Afriadi kepada JPNN.com, Sabtu (4/5/2019).
BACA JUGA: Ferdinand Hutahaean: Demokrat Tidak Pernah jadi Partai Oposisi
BACA JUGA: Demokrat Mau Gabung? Silakan Ikuti Visi dan Misi Jokowi
Dosen di STIKOM-Interstudi Jakarta ini menilai, pertemuan AHY dan Jokowi memiliki makna simbolik yang terkait politik adiluhung.
BACA JUGA: Wahai Demokrat, Prabowo Kecewa dengan Kalian
"Artinya, Jokowi dan AHY ingin memberikan penyadaran kepada publik, bahwa kultur politik adiluhung (memiliki mutu tinggi) itu masih hidup dan terpelihara dalam dunia politik Indonesia," kata dia.
Ketua Pusat Kajian Literasi Media ini lebih lanjut mengatakan, pertarungan politik tak berarti harus menyisakan permusuhan. Kompetisi berakhir saat masyarakat telah memberikan hak pilih. Tak ada dendam, tak ada kesumat.
BACA JUGA: Bukan Pendendam, Jokowi Sepertinya Bakal Ajak Prabowo Gabung ke Pemerintahan
BACA JUGA: Pertemuan AHY dengan Jokowi Bukti Demokrat Bersikap Rasional
Pihak yang kalah tak merasa dizalimi, yang menang pun tak jumawa. Semua kembali bergandengan, melangkah ke depan secara beriringan untuk kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar.
"Jadi, momentum waktu pertemuan yang dipilih oleh AHY dan Jokowi, yaitu berdekatan dengan pelaksanaan Ijtimak Ulama III, memberikan pesan yang jelas terkait tujuan mulia politik adihulung tersebut," katanya.
BACA JUGA: Bukan Pendendam, Jokowi Sepertinya Bakal Ajak Prabowo Gabung ke Pemerintahan
Afriadi kemudian mengajak semua pihak mengapresiasi pertemuan Jokowi dan AHY. Ia menyebut, pertemuan yang sederhana keduanya bagaikan siraman hujan lebat pada titik api yang ingin membakar rumah Indonesia.
"Pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketugas Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono berdampak siginifikan mengademkan suhu perpolitikan Indonesia. Berimplikasi positif bagi kepentingan politik kedua belah pihak. Kerja sama politik yang saling menguntungkan antara Partai Demokrat dan pemerintah akan lebih mudah terbangun pada masa-masa yang akan datang," pungkas Afriadi. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Kalah, Apakah Pak Prabowo Bersedia Masuk Kabinet Jokowi?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang