jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung Wibowo angkat bicara terkait pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang belakangan diperkarakan oleh Advokat Cinta Tanah Air (ACTA). Menurut Pramono, pertemuan yang digelar di Istana Negara Jakarta, Kamis (1/3) itu atas permintaan PSI.
"Pertama, partai-partai yang datang ke presiden atas permintaan dari partai yang bersangkutan. Jadi sama sekali tidak ada kemudian inisiatif dari presiden," ungkap Pramono saat dicegat awak media di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (5/3).
BACA JUGA: ACTA Perkarakan Jokowi ke ORI, Bamsoet: Masalahnya di Mana?
Yang kedua, katanya, kebanyakan dari agenda pertemuan pimpinan parpol dengan presiden adalah untuk silaturahmi dan memperkenalkan diri. Selain itu, pengurus parpol biasanya menjelaskan program-programnya di hadapan presiden.
"Dan kebetulan partai-partai yang menyampaikan atau datang ke presiden adalah yang memberikan dukungan kepada presiden. Tapi presiden sama sekali tidak ikut dalam persoalan pembahasan yang bersifat politik atau konsolidasi atau apa pun," tegasnya.
BACA JUGA: Resmi, Presiden Jokowi Jadi Terlapor di Ombudsman RI
Bahkan, mantan sekretaris jenderal PDI Perjuangan itu menyebut Presiden Jokowi memberikan perlakuan yang sama kepada semua parpol, termasuk yang bukan pendukung pemerintah seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra. Pramono menegaskan, presiden bukan milik partai politik tertentu, tapi semua kalangan dan rakyat.
“Jadi enggak ada perbedaan untuk itu. Kemudian, inti dari pertemuan itu adalah lebih pada silaturahmi, enggak ada hal yang berkaitan dengan pembahasan politik praktis," jelasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Jokowi Ngebet Investasi dan Buruh Asing Dipermudah, Tapi...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menegangkan! Pak Jokowi Tolak Pakai Rompi Antipeluru
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam