jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa Vaksin Merah Putih sebagai wujud kemajuan dan kemandirian bangsa dalam penanganan virus Covid-19.
"Vaksin Merah Putih sebagai upaya untuk mendorong tercapainya ketahanan nasional," ucapnya saat pencanangan uji klinis tahap satu vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Rabu (9/2).
BACA JUGA: Uji Klinis Tahap Pertama Vaksin Merah Putih akan Diikuti 90 Sukarelawan
Diketahui, terdapat tujuh lembaga pengembang Vaksin Merah Putih, yakni tim dari Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Banding (ITB), Universitas Indonesia (UI), Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman BRIN, Universitas Padjadjaran, dan tim LIPI yang saat ini juga sudah melebur ke dalam BRIN.
Dari ketujuh lembaga yang mengembangkan Vaksin Merah Putih produk dalam negeri, pengembangan yang dilakukan oleh Unair bersama PT Biotis memiliki perkembangan paling cepat, yang mana pada Rabu (9/2) dilakukan uji klinis di RSUD Soetomo.
BACA JUGA: Menkes Budi Dorong Vaksin Merah Putih Sebagai Donasi Internasional
Menko Muhadjir Effendy menambahkan Vaksin Merah Putih nantinya selain digunakan sebagai vaksin booster (dosis ketiga), juga akan dihibahkan kepada negara-negara tetangga khususnya di benua Afrika yang memiliki kendala dalam vaksinasi.
Sebelum uji klinis tahap satu, telah dilewati uji pra klinis 1 dan 2 dari BPOM.
BACA JUGA: BRIN: Vaksin Merah Putih Siap-Siap Masuk Uji Klinik
Sebanyak 90 sukarelawan antara 18 sampai 60 tahun tergabung dalam uji klinis tahap satu ini.
Bila sukses, maka tahap dua nanti melibatkan 400 sukarelawan, dan tahap tiga sebanyak lima ribu sukarelawan.
Lebih lanjut Muhadjir mengatakan setelah ketiga fase uji klinis ini gol, maka Vaksin Merah Putih bisa disuntikkan untuk umum pada pertengahan tahun ini. Vaksin Merah Putih juga sudah mengantongi sertifikat halal 7 Februari 2022 sampai 6 Februari 2026. (esy/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad