jpnn.com, OGAN ILIR - Peristiwa berdarah antara dua keluarga terjadi di halaman belakang SMKN I, Ogan Ilir, Sumsel, pada Sabtu (5/2) lalu.
Seorang pemuda bernama Hajrat (23) yang sebentar lagi menikah tewas dalam perkelahian dengan senjata tajam itu.
BACA JUGA: Peringatan! Bagi Pengguna Ponsel Android Hindari 21 Aplikasi Ini, Berbahaya
Dermawan (50), merupakan ayah Hajrat yang ikut menjadi pelaku perkelahian ditetapkan sebagai tersangka.
Lawannya, yakni Soleh (55) juga ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan anaknya, Tegar masih dalam pengejaran polisi.
BACA JUGA: 3 Orang Tewas saat Kebakaran Rumah di Jakarta Selatan, Innalillahi
Hajrat (23) tewas terkena tebasan pedang Soleh.
Sementara itu, Darmawan dan Soleh juga saling serang dengan senjata tajam, termasuk Tegar.
BACA JUGA: Mencoba Melawan, Perampok dan Pemerkosa Mahasiswi Disikat Polisi, Dor Dor
Soleh dan Darmawan kini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolsek Pemulutan.
Keduanya dinyatakan sebagai Tersangka meski ancaman hukumannya berbeda.
“Tersangka Soleh dijerat Pasal 338 KUHP Juncto Pasal 55 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 170 KUHP ayat 3 tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman 15 tahun," Kapolres Ogan Ilir AKBP Yusantiyo Sandy yang didampingi Kapolsek Pemulutan AKP Herry Yusman.
"Sementara itu, Dermawan diancam hukuman tujuh tahun penjara."
AKBP Yusantiyo menjelaskan kedua tersangka (Solah dan Dermawan) dilakukan pemeriksaan secara terpisah berkas perkaranya alias Split.
Motif pembunuhan yang melibatkan dua keluarga itu dipicu masalah sakit hati dan keduanya tidak mau mengalah sehingga tersulut emosi berujung perang tanding dengan senjata tajam.
Kejadian berdarah itu bermula saat Soleh bersama anaknya, Tegar membersihkan daun batang sawit di halaman belakang SMKN I Pemulutan Selatan.
Datang Korban Hajrat bersama ayahnya Dermawan.
Lantas Kedua pasang ayah anak itu terlibat cekcok soal lahan belakang SMKN I Pemulutan, hingga menjurus perkelahian senjata tajam.
Hajrat tewas ditempat, Dermawan dan Soleh mengalami luka-luka, sedangkan Tegar kabur.
“Lahan yang dibersihkan oleh Soleh itu awalnya Dermawan yang dipercaya oleh pihak sekolah, lalu belakangan lahan itu dipercayakan kepada Soleh. Inilah yang menjadi pemicu motif pembunuhan itu,’’ ungkap AKBP Yusantiyo.
Lebih lanjut dia menjelaskan untuk pelaku Tegar masih dilakukan pengejaran.
"Petugas kamu masih melakukan pendalaman dan pengejaran terhadap pelaku Tegar,’’ pungkasnya. (oganilir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peringatan Untuk Rekan Yudi, Lebih Baik Menyerah, Polisi Sudah Bergerak
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha