Pertumbuhan Ekonomi 2015 Lebih Tinggi

Jumat, 14 November 2014 – 07:16 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan jauh lebih optimistis dibandingkan tahun ini. Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan output ekonomi pada 2015 mencapai kisaran 5,4-5,8 persen, atau lebih tinggi dibandingkan tahun ini yang tumbuh di batas bawah kisaran 5,1-5,5 persen.

Pembaikan akselerasi ekonomi ini didorong membaiknya ekonomi dunia, yang bisa menggenjot kinerja ekspor khususnya produk manufaktur.

BACA JUGA: Andrinof : BBM Naik Tunggu Kartu Selesai Dibagikan

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, kondisi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang cenderung melambat karena faktor ekonomi global. Misalnya melemahnya pertumbuhan ekonomi Negara berkembang tujuan ekspor utama Indonesia yakni Tiongkok.

Belum lagi faktor harga komoditas ekspor andalan yang anjlok, seperti harga minyak, karet, batu bara, dan kelapa sawit.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Angkut 20,9 Juta Penumpang Sepanjang Triwulan III

Tidak pelak, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal tiga 2014 hanya 5,01 persen. Posisinya terus turun dibandingkan kuartal satu dan dua tahun ini yang masing-masing 5,2 persen dan 5,1 persen.

"Namun performa industri manufkatur kita cenderung meningkat. Kami harapkan tahun depan bisa jadi pendorong signifikan ekspor," ungkapnya di Gedung BI kemarin (13/11).

BACA JUGA: Marwan Jafar Siap Jadi Sales Kreatif Pedesaan

Produk-produk manufaktur tersebut diprediksi dapat mengompensasi kinerja ekspor, mengingat adanya perbaikan ekonomi di sebagian Negara maju seperti Amerika Serikat (AS). Membaiknya ekonomi AS itu ditandai oleh selesainya rezim pelonggaran kebijakan moneter (quantitative easing) per Oktober 2014 lalu.

Di samping itu juga membaiknya data-data tingkat pengangguran AS, serta kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) yang diprediksi terjadi lebih awal pada semester pertama 2014.

"Wilayah-wilayah di Indonesia seperti Jawa relatif tinggi ekspor manufakturnya. Sementara wilayah timur membaik karena pintu ekspor mineral dibuka lagi," terangnya.

Forecast pertumbuhan ekonomi dunia pada 2015 juga lebih bagus dibandingkan tahun ini. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, tahun depan pertumbuhan ekonomi dunia bisa mencapai 3,6 persen, atau lebih tinggi ketimbang tahun ini yang hanya 3,4 persen.

Sementara IMF juga memperkirakan tahun depan ekonomi dunia dapat tumbuh agresif 3,8 persen. "Kami lebih konservatif di 3,6 persen," ujarnya.

Selain ekspor manufaktur yang diproyeksi terkerek, menurut Perry, pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh beberapa faktor. Pertama adalah kemungkinan naiknya investasi non bangunan. Tahun ini investor cenderung menekan investasinya karena ekspor terkontraksi.

"Tapi tahun depan pengusaha confirm akan naikkan investasinya, karena asumsi ekspor yang meningkat," ujarnya.

Investasi tersebut didukung juga dengan kredit perbankan tahun depan yang dilepas pada rentang 15-17 persen. Atau lebih tinggi dari tahun ini yang berada di kisaran 12-14 persen.

Sementara itu, faktor kedua adalah membaiknya kebijakan fiskal pemerintah. Dengan adanya penekanan jumlah subsidi bahan bakar minyak (BBM), diharapkan subsidi bisa dialokasikan ke proyek-proyek yang lebih produktif. "Government spending juga diharap membaik," terangnya. (gal)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jonan Minta Setiap Maskapai Tempatkan Penghubung di Kemenhub


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler