jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada triwulan ketiga mencapai 5,1 persen.
Artinya, lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan pertama yang mencapai 4,92 persen dan semester pertama 5,18 persen.
BACA JUGA: Bank Dunia pun Mengakui Pariwisata Paling Menjanjikan bagi Indonesia
Menko Perekonomian Darmin Nasution meyakini prospek pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan mulai terealisasinya rencana investasi.
Saat ini nilai investasi yang masuk masih kecil. Namun, nilai investasi diprediksi membesar pada akhir tahun.
BACA JUGA: Dua Jempol Arief Yahya untuk Budi Karya
’’Pertumbuhan penanaman modal memang masih baik, tapi lebih kecil daripada tahun lalu,’’ terangnya.
Mantan gubernur Bank Indonesia tersebut mencontohkan investasi di bidang kelistrikan.
BACA JUGA: Tunggakan Perusahaan Minerba Tembus Rp 21 Triliun
Sejumlah proyek listrik mendapatkan persetujuan investasi sejak tahun lalu sehingga bisa mulai menanamkan modal pada tahun ini.
Selain itu, realisasi investasi diyakini berkaitan dengan penerbitan 13 paket kebijakan ekonomi dan pembatalan ribuan peraturan daerah yang menghambat investasi.
Karena deregulasi tersebut, Darmin meyakini perekonomian nasional bisa tumbuh lebih baik jika dibandingkan dengan proyeksi BI, yakni 4,9–5 persen.
Darmin mengakui, pertumbuhan ekonomi nasional benar-benar melemah pada 2014 dan belum pulih pada 2015.
Baru pada kuartal kedua 2016, pertumbuhan ekonomi mampu melebihi lima persen, yakni 5,18 persen.
Pertumbuhan terjadi karena belanja infrastruktur pemerintah mampu mengejar ketertinggalan dari konsumsi rumah tangga dan investasi. (ken/c22/noe/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuartal III 2016, PGN Raih Laba Bersih Rp 3,23 triliun
Redaktur : Tim Redaksi