jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan beberapa capaian sektor pariwisata Indonesia yang tumbuh pesat dalam empat tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menurut Arief, catatan World Travel & Tourism Council (WTTC) menunjukkan pariwisata Indonesia menjadi yang kesembilan tercepat di dunia pertumbuhannya.
BACA JUGA: 4 Tahun Jokowi, PSI: Rakyat Miskin Ikut Rasakan Pembangunan
Kemudian menjadi nomor tiga di Asia dan nomor satu di kawasan Asia Tenggara. Termasuk dalam penerimaan devisa, sektor pariwisata yang terus meningkat sejak 2015.
Selain itu, perusahaan media di Inggris, The Telegraph, kata Arief, juga mencatat Indonesia sebagai salah satu dari 20 negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat.
BACA JUGA: Menteri Muhadjir: Guru Makin Mudah Mendapatkan Sertifikasi
"Bahkan, mereka menilai pertumbuhan pariwisata Indonesia empat kali lebih tinggi dibanding pertumbuhan regional dan global. Data memang membuktikan klaim tersebut," ujar Arief di Jakarta, Selasa (23/10).
Lebih lanjut Arief mengatakan, pertumbuhan pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 25,68 persen, sedangkan industri plesiran itu di kawasan ASEAN hanya tumbuh 7 persen dan di dunia hanya 6 persen.
BACA JUGA: Mendikbud Beber Data Jumlah Anak Putus Sekolah
Indeks daya saing pariwisata Indonesia menurut World Economy Forum (WEF) juga menunjukkan perkembangan menggembirakan. Peringkat Indonesia naik delapan poin dari peringkat 50 di 2015, ke peringkat 42 di 2017.
Masih kata Arief, pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia pada 2017 berada di posisi kedua dengan tingkat pertumbuhan 22 persen. Urutan pertama ditempati Vietnam (29 persen).
Tingkat pertumbuhan tersebut jauh di atas rata-rata, dimana di dunia 6,4 persen dan 7 persen di ASEAN.
"Pariwisata Vietnam tumbuh lebih baik mencapai 29 persen karena melakukan banyak deregulasi. Sedangkan Malaysia tumbuh 4 persen, begitu pula Thailand," katanya.
Sementara itu, sumbangan devisa dari sektor pariwisata meningkat dari USD 12,2 miliar pada 2015, menjadi USD 13,6 miliar di 2016 dan naik lagi menjadi USD 15 miliar pada 2017. Pada 2018 ini ditargetkan meraup devisa USD 17 miliar dan USD 20 miliar di 2020.
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) naik siginifikan dari 2015 - 2017. Pertumbuhan total kunjungan wisman Indonesia pada 2017 sebesar 22 persen, lebih tinggi daripada regional ASEAN (7 persen) dan dunia (6,4 persen).
Sampai Agustus 2018 ini, jumlah wisman mencapai 10,58 juta dari 17 juta yang ditargetkan.
"Wisatawan Nusantara juga terus naik. Sejak 2015 sebanyak 255 juta berkembang lagi menjadi 264 juta di 2016 dan meningkat lagi menjadi 271 juta di 2017," pungkas Arief Yahya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Tahun Pemerintahan Jokowi â JK, Rakyat yang Merasakan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang