jpnn.com - MATARAM – Nama Lombok International Airport (LIA) belakangan mulai ramai digaungkan. LIA direncanakan menjadi sebutan baru, menggantikan nama Bandara Internasional Lombok (BIL). PT Angkasa Pura I sendiri mengklaim perubahan nama tersebut sebagai salah satu terobosan di awal tahun 2016 ini.
Sayangnya, perubahan nama bandara ini ternyata tak disambut antusias oleh semua khalayak. Sebagian justru ada yang mencibir terobosan itu tak memiliki arti signifikan dan tidak penting. Cibiran ini pun banyak datang dari para netizen atau pengguna internet.
BACA JUGA: Kecelakaan Tak Pakai Helm, Begini Kondisi Luka di Kepala Trisia
“Memang saya perhatikan di media sosial ada beberapa yang memandang sinis perubahan nama BIL ini,” kata juru bicara Humas Pemprov NTB Yusron Hadi, seperti dilansir Harian Lombok Pos (Grup JPNN.com), Selasa (5/1).
Netizen umumnya mendorong agar terobosan tidak sebatas perubahan nama saja. Menurut mereka, kata Yusron, tidak cukup hanya nama saja yang memiliki “rasa” internasional, dengan mengganti istilah Indonesia menjadi bahasa asing. Melainkan, kualitas pelayanan BIL sendiri juga harus ditingkatkan agar benar-benar “rasa” internasional.
BACA JUGA: Miris! Kasus Narkoba Meningkat 25 Persen
Sebagai perwakilan Pemprov NTB sendiri, Yusron memandang cemoohan para netizen tersebut ada benarnya. Hal itu harus menjadi catatan penting bagi PT AP I selaku pengelola BIL agar terus meningkatkan pelayanannya.
“Selama ini kan memang masih saja ada yang mengeluhkan soal kebersihan, kenyamanan, dan keterbatasan sarana prasarana di BIL. Ini harus diperbaiki agar jangan namanya saja yang rasa internasional,” tegasnya.
BACA JUGA: 11 Bandar Narkoba Divonis Mati
Menurutnya, justru perubahan nama BIL menjadi LIA ini bisa menjadi cambukan agar bandara kebanggaan masyarakat NTB itu kelak bisa lebih mendunia, tidak hanya oleh namanya saja melainkan juga oleh kualitas pelayanannya.
“Jadi, mari kita tetap ambil sisi positifnya saja dari perubahan nama ini. Saya rasa tidak ada masalah, biarpun ada yang menyebut BIL dan LIA. Orang lokal bisa tetap menyebut BIL dan orang asing bisa mengenal LIA, itu tak akan menimbulkan kerancuan,” katanya.(uki/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Bupati yang Juga Eks Petinggi GAM Dituntut 8 Tahun Penjara
Redaktur : Tim Redaksi