JAKARTA—Sesuatu yang ironis, tatkala krisis energi terjadi di banyak daerah, namun ada kelebihan sisa energi di perusahaan-perusahaan berskala nasional bahkan internasional yang ada di daerah tersebutSekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Syahrial Loetan, pun meminta agar perusahaan-perusahaan yang kelebihan sisa energi untuk mau menjualnya kepada PLN, yang nantinya energi tersebut bisa dijual digunakan membantu masyarakat sekitar yang masih krisis listrik.
‘’Masih banyak daerah yang krisis listrik sementara ada perusahaan di daerah tersebut yang kelebihan energi
BACA JUGA: Swasembada Daging Sapi Gagal 3 Kali
Seharusnya, ada kesepakatan dan duduk bersama antara pemerintah daerah, perusahaan bahkan pemerintah pusat agar sisa energi tersebut bisa dimanfaatkan dan dijual kepada PLN untuk menerangi masyarakat yang masih krisisKepada perusahaan yang kelebihan sisa energi, kata Syahrial, sudah seharusnya memiliki kesadaran untuk ikut membantu krisis listrik yang diakui tidak akan bisa bila hanya ditangani oleh negara
BACA JUGA: Bappenas Minta Pemda Tak Takuti Investor
‘’Kalau kalimatnya penekanan, mungkin tidak tepatBACA JUGA: Benih Bersubsidi Kurang Dilirik Petani
Kita mintalah kepada pemerintah dan perusahaan bisa bernegosiasi karena kalau hanya negara mengatasi krisis, negara tidak cukup uangAda jalan melalui Public Private PartnershipPihak swasta bisa menjual sisa energinya pada PLNPLN juga perlu ada langkah konkrit untuk hal ini,’’ kata Syahrial.Sementara itu, dalam target pencanangan proyek pembangkit 10.000 MW, memang terjadi keterlambatan yang tidak sesuai skedulSaat ini pencapaian kata Syahrial baru sekitar 30-40 persenNamun demikian, dengan adanya keterlibatan swasta, pemerintah tetap optimis bisa mencapai target yakni tidak ada lagi istilah ‘’byar-pet’’ hingga akhir 2010.
‘’Kita serahkan pada policy PLN untuk membeli energi dari perusahaan-perusahaan atau merangkul pihak swastaBagaimanapun, target kita optimis diakhir 2010, tidak boleh ada lagi byar pet di seluruh tanah airPLN sudah memiliki ruang margin 5-8 persen untuk membuat kapasitas hutang hingga sekitar Rp 21 triliunKita optimis byar pet di akhir tahun ini tidak ada lagi,’’ jelas Syahrial(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sektor Air Minum Diprioritaskan
Redaktur : Soetomo Samsu