Perusahaan Jepang Ngebet Garap Blok Mahakam

Selasa, 26 Juni 2018 – 09:44 WIB
Ilustrasi eksplorasi minyak. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Empat perusahaan internasional berminat bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) untuk mengelola Blok Mahakam.

Salah satu perusahaan yang berminat adalah Inpex Corporation asal Jepang.

BACA JUGA: Awas, Ada Potensi Elpiji 3 Kg Menghilang dari Pasaran

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam mengungkapkan, saat ini Inpex Corporation intens melakukan pembicaraan dengan perseroan.

”Lagi dibicarakan. Namun, belum tahu detailnya. Bukan Inpex saja, ada beberapa, kok,” tutur Syamsu, Senin (25/6).

BACA JUGA: Pertamina Pasok Dexlite Untuk Operasi SAR di Danau Toba

Pihaknya menargetkan penyeleksian partner dapat diselesaikan tahun ini.

Hingga Mei 2018, produksi migas Blok Mahakam termasuk lima besar blok dengan kontribusi terbesar.

BACA JUGA: Tim Kesehatan Pertamina Layani Kepolisian di Arus Balik

SKK Migas mencatat, rata-rata realisasi produksi gas bumi sebesar 951,8 mmscfd.

Angka itu menjadikan blok tersebut sebagai penghasil gas bumi terbesar kedua di Indonesia setelah Tangguh dengan produksi 1.039,7 mmscfd.

Adapun produksi minyak bumi blok itu mencapai 46.069 barel per hari (bph).

Selain di Blok Mahakam, Pertamina gencar mencari partner di blok terminasi lain miliknya.

Pertamina mendapatkan hak kelola untuk enam blok terminasi pada 2018.

Di antaranya, Tuban, Ogan Komering, Sanga-Sanga, Southeast Sumatra, North Sumatra Offshore, serta Attaka & East Kalimantan.

Untuk lapangan di luar negeri, Pertamina belum memiliki proyek baru yang dikembangkan dalam waktu dekat.

Langkah Pertamina untuk bisa mengakuisisi Blok Mansouri di Iran yang seharusnya ditandatangani Mei lalu terjegal oleh sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS ke negara tersebut.

”Kalau Iran enggak usah banyak tanya. Kalau sudah dikasih sanksi AS, kalau kita ikutan juga kena sanksi,” imbuh Syamsu.

Lapangan Mansouri memiliki cadangan lebih dari 1,5 miliar barel atau hampir setara setengah dari cadangan minyak Indonesia yang sekitar 3,3 miliar barel.

Potensi produksi lapangan yang terletak di Bangestan tersebut mencapai 200 ribu barel per hari.

Pemberian sanksi ekonomi dari AS ke Iran tersebut sempat membuat harga minyak dunia melonjak.

Sebab, Iran merupakan negara dengan cadangan minyak terbesar ke-4 di dunia.

Total cadangan minyak terbukti di negara itu mencapai 157 miliar barel atau setara 9,3 persen dari total cadangan terbukti di dunia.

Iran juga memiliki cadangan gas terbukti terbesar di dunia 1,200 triliun kaki kubik (TCF). Setara dengan 18,2 persen dari total cadangan dunia. (vir/c25/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumsi Bright Gas 5,5 kg Meningkat 83 Persen


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler