Seorang mantan perencana pada perusahaan jasa keuangan AMP menuding perusahaan ini bertindak diktator, karena memaksakan menjual produk-produk in-house. Seorang klien bahkan disarankan mengambil produk yang akan merugikannya ribuan dolar pertahun.

Tudingan ini terungkap dalam laporan Program Four Corners ABC mengenai skandal perencanaan keuangan yang dilakukan AMP.

BACA JUGA: Facebook Menghadapi Kemungkinan Class Action Dari Mantan Tentara Austrralia

Perusahaan ini mengalami guncangan setelah sebuah komisi khusus memeriksa praktek layanan jasa keuangan di Australia pada April lalu.

Dalam pemeriksaan itu terungkap bahwa AMP membebankan biaya untuk jasa yang tidak ada dan berulang-ulang menyesatkan regulator mengenai hal itu.

BACA JUGA: Pria Tasmania Pecahkan Rekor Dunia Burpee Skuat 851 Kali

AMP juga menghadapi aksi class-action dari pemegang saham yang bernilai ratusan juta dolar. Nilai pasar perusahaan jatuh hingga beberapa miliar dolar sejak itu.

Mantan penasehat keuangan bernama Brett Strong bergabung dengan AMP pada pertengahan 2013, melayani pelanggan di New South Wales.

BACA JUGA: Pengisi Daya Kuantum Mungkinkan HP Penuh Seketika

Bergabung sebagai representasi AMP yang bekerja sendiri memungkinkan Strong mengakses lebih dari 2.000 klien AMP. Perencana keuangan ini sendiri sebelumnya memiliki 700 pelanggan.Biaya untuk layanan yang tidak ada

Kepada Four Corners, Strong mengatakan di saat dia menelepon para klien, terungkap tahu bahwa mereka tidak pernah berhubungan dengan penasihat AMP selama bertahun-tahun, padahal dikenakan biaya bulanan.

"Para klien AMP ditagih setiap bulan secara otomatis dan tidak menerima apa-apa," katanya.

Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) menyelidiki berbagai lembaga keuangan termasuk AMP, Bank ANZ, Commonwealth Bank, dan Bank NAB yang membebankan biaya kepada pelanggan padahal tidak memberikan layanan apa-apa sejak 2015.

AMP mengakui bahwa sejak 2008 pihaknya melakukan kesalahan tagihan kepada lebih 15.000 pelanggan dengan nilai $ 4,7 juta. Tagihan ini dikenakan untuk biaya penasihat keuangan yang telah meninggalkan perusahaan itu dan belum diganti.

Perusahaan ini mengatakan 3.500 klien sengaja dikenakan biaya tanpa layanan, dengan total kurang dari $ 600.000, sedangkan sisanya dibebankan biaya secara keliru.

Investigasi ASIC atas praktek AMP ini masih berlangsung.

Strong mengatakan tawaran insentif AMP untuk bergabung membuatnya merasa seperti, "melacurkan diri pada perusahaan".

"Jadi boneka mungkin cara terbaik untuk menggambarkannya," katanya.Ditekan untuk menjual produk in-house

Strong mengatakan AMP mulai menekannya untuk menjual produk-produk in-house AMP dibandingkan produk lainnya di pasar.

Dia mengatakan setiap kali pihaknya memeriksa klien atau memiliki klien baru, dia mengirim rekomendasi tentang jenis produk yang mereka butuhkan ke kantor pusat AMP.

"Terlepas dari apa yang saya ajukan, produk yang tiba saelalu produk AMP," kata Strong.

Menurut dia, AMP selalu mencoba menggaet kliennya ke produk dan layanan khusus mereka.

Strong mengatakan hal ini tidak cocok dengannya, karena selaku pelaku pasar independen, dia tahu adanya alternatif produk yang tersedia.

Dia mengatakan, perlakuan terakhir yang dialaminya ketika dia merekomendasikan seorang kliennya menyiapkan dana pensiuan yang dikelola sendiri.

Strong mengaku para manajer AMP menekannya untuk menjual klien produk pensium AMP, yang menurut Strong, akan membuat klien tersebut kehilangan ribuan dolar dalam setahun.

Ketika Strong tidak bersedia melakukannya, dia mengatakan AMP tetap mendesaknya untuk menggunakan produk AMP.

Dia mengundurkan diri sebagai penasihat keuangan AMP karena permasalahan ini.Tanggapan AMP

"Saya kira cara terbaik menggambarkannya yaitu bahwa sebuah kediktatoran," ujarnya.

Seorang juru bicara AMP mengatakan Strong mengundurkan diri pada Maret 2014 setelah diperingatkan soal kepatuhan.

"AMP akan meninjau tudingan yang disampaikan Strong kepada program Four Corners," katanya.

"Kami mendorong setiap penasihat atau karyawan kami - dulu dan sekarang - yang menyaksikan perilaku yang mereka yakini tak mengutamakan kepentingan pelanggan, agar mengemukakannya," katanya.

"Mereka dapat melakukannya secara formal atau melalui saluran whistle blower yang anonim. Semua permasalahan yang diangkat akan diseriusi," ujarnya.

"Para penasihat kami dapat memberikan saran tentang produk AMP dan non-AMP. Mereka punya tanggung jawab hukum untuk merekomendasikan suatu produk baru jika demi kepentingan terbaik klien mereka," tambahnya.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Atasi Obesitas, Berat Badan Siswa Akan Dipantau

Berita Terkait