jpnn.com, JAKARTA - PT. Halal Digital Internasional (Halalin) terus berusaha meningkatkan komitmen terhadap kualitas jaminan produk halalnya.
Hal ini yang disampaikan CEO Halalin Yuliana Z Mega (10/2) dalam upaya memperluas layanan dan kemitraan strategis dengan pelaku bisnis global.
BACA JUGA: Halalin Ikuti Forum Bergengsi di Makkah untuk Perkuat Industri Halal Melalui Kolaborasi Global
Yakni melakukan audit sistem jaminan produk halal kepada salah satu client global di Pingdu, Qingdao, China, sebuah perusahaan Kimchi ternama dan bergerak di industri pengolahan sayuran seperti Kimchi dan Pepper product.
Menurut Yuliana, Qingdao mempunyai misi kuat untuk penetrasi market Indonesia. Perusahaan ini mengandalkan Halalin untuk membantu compliance regulasi halal pemerintah Indonesia yang termonitor secara konsisten karena sertifikat halal BPJPH berlaku seumur hidup.
BACA JUGA: Hadiri Harlah BEM PTNU, Mahfud MD-Halalin Ajak Mahasiswa Turut Berperan Membangun Negeri
"Penjualannya pun mampu menembus pangsa pasar Korea, Jepang amerika, eropa dan Australia dengan sejumlah client ternama seperti CJ, Samsung, Hyundai, LG," jelasnya.
Ia melanjutkan bahwa branding position halalin sebagai agregator bisnis halal.
BACA JUGA: Halalin Tunjukkan Komitmen Terhadap Industri Halal Melalui HEI 2023
"Kami membantu mereka dalam advokasi akademisi. Halalin bekerja sama dengan kampus-kampus seperti ITB dan Unibraw untuk membantu pelaku-pelaku usaha seperti menerbitkan secara sains ketika mereka masuk ke Indonesia," ungkap Yuliana.
Dipimpin oleh Afif Muttaqien Turindra sebagai Project Manager profesional dengan pengalaman selama 10 tahun dan berkompetensi di bidang Quality Control, Quality Assurance dan Halal, Halalin melaksanakan audit sistem Jaminan Produk Halal di Tiongkok.
“Kami sangat senang dan bangga dipercaya oleh pelaku usaha Internasional maupun nasional untuk menjadi bagian dari ekosistem industri halal di Indonesia. Kami percaya, dengan peran aktif kami, serta layanan yang kami berikan kepada customer akan mampu membantu melesatnya Industri Halal di Indonesia,” ungkap Afif
Ia menyampaikan bahwa pelaksanaan proses audit diawali dengan assessment untuk memastikan compliance perusahaan dengan regulasi halal yang ditetapkan pemerintah.
Di antaranya memastikan legal bisnis, fasilitas produksi, peralatan produksi, sistem jaminan mutu baik prosedur, instruksi kerja maupun pemenuhan dokumen spesifikasi asal bahan material yang dipakai serta komitmen policy perusahaan tentang Halal.
"Lalu dilanjutkan dengan keberangkatan menuju pabrik produksi milik perusahaan client dengan luas area pabrik 35.000 m2, area produksi 11077 m2 dan area penyimpanan dingin mencapai 4.700 m2 serta produksi yang dihasilkan mencapai 240.000 kg per hari," ungkapnya
Afif menyampaikan menjadi suatu kebanggaan bagi Halalin dapat membantu pelaku usaha dan menjadi mitra dalam Industri Halal di Indonesia.
Terakhir ia menegaskan dimana Halal Industri di Indonesia memang sedang hangat untuk dibahas dan terus berkembang, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar sedunia, Indonesia memiliki potensi market yang berdampak besar untuk perkembangan bisnis.
"Faktor inilah yang membuat pelaku usaha maupun stakeholder melirik industri halal di Indonesia. Perusahaan tersebut melakukan korespondensi dengan team kami selaku aggregator tentang seluk beluk pengurusan Halal di Indonesia," tutupnya.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean