Perusahaan Peminyakan Bidik Usaha Ekonomi Digital di Batam

Jumat, 09 Juni 2017 – 19:47 WIB
Sekda Batam Jefridin (tiga dari kiri) besama Presdir PT Citra Tubindo Kris Wiluan (empat dari kanan), CEO Infinite Studios PT Kinema Sysrrans Multimedia, Mike Wiluan (dua dari kanan) groundbreaking di Nongsa, Kamis. Foto: BP

jpnn.com, BATAM - Citramas salah satu perusahaan perminyakan dan gas di Batam, Kepuluan Riau, tengah membidik ekonomi digital sebagai solusi bisnis yang diprediksi akan terus berkembang di masa depan.

CEO Citramas Group Kris Taenar Willuan mengatakan ‘terus mencari dan menemukan usaha unggulan yang baru’ menjadi slogan perusahaan baru tersebut. Dia memprediksi industri kreatif dan digital bisa berjalan saat industri sektor lainnya terseok-seok.

BACA JUGA: Ekspansi Lahan, Pakuwon Jati Siapkan Rp 300 Miliar

"Membuka industri digital (Nongsa Digital Park,red) sama seperti saat membangun usaha migas dulunya di Kabil," kata Kris Willuan di sela-sela peletakan batu pertama Nongsa Digital Park, Kamis (8/6).

Dia menerangkan dulu saat membangun usaha perminyakan pada tahun 80-an di Batam, Singapura sudah lebih dahulu melangkah.

BACA JUGA: Batal Rp 200 Juta, Saldo Wajib Dilaporkan ke Ditjen Pajak Jadi Rp 1 M

Berkat keyakinan dan kerja keras, Kris mengatakan bisnis migas yang dirintisnya bisa melangkah lebih jauh. Akhirnya diakui berbagai pihak di mancanegara.

Hal yang sama juga sedang dirintis Kris untuk industri digital. Dengan harapan bisnis ini bisa menguasai pasar Asia dan dunia. Nongsa Digital Park, kata Kris sebagai fase awal dari bisnis ekonomi digital yang sedang dirintisnya.

BACA JUGA: BI Sediakan Rp 4 Triliun untuk Transaksi Ramadan dan Lebaran di Kepri

Dimana pada awalnya ia menginvetasikan sebanyak 10 juta dolar AS. "Ini baru pertama, nantinya ada kedua. Lebih kita kembangkan lagi," tuturnya seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Awalnya hanya merekrut beberapa anak-anak saja. Tahap pertama ini dibangun 10 unit digital office yang diperuntukkan sebagai digital start up. Baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri. Nongsa Digital Park ini diharapkan dapat mencetak technopreneur muda Indonesia, yang dapat berkiprah di Digital Network Internasional.

Nongsa Digital Park telah mendapatkan komitmen dari beberapa perusahaan start up dari luar negeri, untuk investasi serta relokasi di Nongsa. Dan direncanakan pada kwartal pertama 2018, sudah ada 3 unit IT bangunan di Nongsa Digital Park beroperasi.

"Fase kedua Nongsa Digital Park, akan merekrut ribuan anak-anak Indoensia masuk ke sini," ujar Kris.

Nongsa Digital Park dapat menjadi kampusnya data center. "Semua pake ponsel kan, (data centernya,red) sekarang disimpan di Singapura. Dengan adanya ini (Nongsa Digital Park,red), kita di sini, kelola di sini," ungkapnya.

Apakah juga mampu berkembang seperti Google nantinya? Kris menyatakan tak menutup kemungkinan seperti itu. "Tapi tentunya step by step," ujarnya.

Anak-anak muda Indonesia yang kreatif dan inovatif, kata Kris akan lebih terasah saat memasuki Nongsa Digital Park. Sebab disana dibangun ekosistem internasional. Ke depannya diharapkan kepada anak-anak muda ini, begitu kembali ke daerahnya masing-masing bisa mengembangkan usaha serupa.

"Bisnis migas itu hard. Perlu kapal dan pelabuhan. Tapi kalau (bisnis ekonomi digital, red) ini hanya perlu kabel optik, dan bisa dikirim ke Kanada. Tanpa perlu kapal," tuturnya.

Untuk pengembangan bisnis ini, Kris menyebutkan pihaknya akan berkerjasama dengan berbagai pihak. "Bp Batam, kita kerjasama lah," ujarnya. (ska)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Menhub, Tolong Kaji Ulang Tiket Pesawat Mahal


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler