jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberi kesempatan kepada Perusahaan Total Group, untuk bermitra dengan PT Pertamina Persero melanjutkan pengelolaan Blok Mahakam.
Pernyataan Jokowi tersebut memberikan angin segar kepada perusahaan minyak Prancis itu untuk meneruskan bisnis yang telah dirintis di Indonesia selama hampir 50 tahun.
BACA JUGA: Otomasi Penggunaan Dana, Pertamina Gandeng Tiga Bank BUMN
"Total sudah memahami keputusan Indonesia untuk menjadikan Pertamina sebagai operator penuh Blok Mahakam di masa mendatang. Soal pembagian saham, akan didiskusikan lebih jauh," ujar Menteri ESDM Sudirman Said usai mendampingi jajaran petinggi Total menemui Presiden Joko Widodo di kantor kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/5).
Sementara itu CEO Total Group, Patrick Pouyanne mengatakan Total mengajukan diri ke Presiden Jokowi untuk diizinkan melanjutkan investasinya di wilayah kerja tersebut. Terlebih karena sebentar lagi masa kontrak perusahaan tersebut akan segera berakhir.
BACA JUGA: Citilink Beli Pesawat Baru untuk Perkuat Armada Angkutan Lebaran
Untuk kelanjutannya, kata Pouyanne, konsep kerjasama Total dengan Pertamina akan dirinci lebih dalam dengan mengutamakan kepentingan Indonesia.
"Saya telah sampaikan ke presiden, Total tetap berniat untuk investasi dan siap melakukannya bersama-sama dengan perusahaan nasional," ujar Pouyanne.
BACA JUGA: Petral Dibekukan, Pertamina Hemat Rp 275 Miliar?
Seperti diketahui, kontrak pengelolaan Total Group dan Inpex Corporation di Blok Mahakam berakhir pada 31 Desember 2017. Pemerintah Indonesia sudah memutuskan untuk memberikan hak pengelolaan blok tersebut ke Pertamina.
Blok Mahakam sendiri adalah penghasil gas utama atau terbesar di Indonesia. Agar produksinya tidak anjlok, pemerintah mengharapkan agar ada masa transisi, di mana Pertamina masuk ikut mengelola blok Mahakam sebelum kontrak berakhir. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Data BPS: Wisatawan Mancanegara Naik, Tembus 2,3 Juta
Redaktur : Tim Redaksi