Perusahaan Tambang China Makin Gencar Masuk Indonesia, Kita Dapat Apa?

Rabu, 08 Desember 2021 – 01:53 WIB
Salah satu aktivitas pertambangan di Maluku Utara yang melakukan ekspor biji nikel ke luar negeri. Foto: Antara/Abdul Fatah

jpnn.com, BEIJING - Sejumlah perusahaan China berupaya meningkatkan kerja sama di bidang peleburan dan pemrosesan metal dengan perusahaan mitranya di Indonesia.

Kerja sama pemrosesan dan peleburan material metal, terutama nikel dan aluminium tersebut untuk membantu Indonesia mencapai industri terbarukan sekaligus meningkatkan kapasitas produksi.

BACA JUGA: Pakar China Tetapkan Tingkat Kematian karena COVID 0,1 Persen Sebagai Batas Normal

"Kerja sama itu juga akan mengurangi ekspor bahan mentah Indonesia," kata mantan Wakil Ketua Kadin China Bidang Ekspor-Impor Metal, Mineral, dan Kimia, Zhou Shijian, dikutip Global Times, Selasa.

Menurut dia, kerja sama tersebut juga bisa memberikan nilai tambah bagi Indonesia.

BACA JUGA: Seusai Mengancam Nasabah, Pegawai Pinjol Jaringan China Dibekuk Polisi 

Chengtun Mining yang berkantor pusat di Xiamen, Provinsi Fujian, berencana menggandeng mitranya di Indonesia untuk membangun perusahaan baru dengan investasi awal senilai 1 juta dolar AS.

Pekerjaan konstruksi proyek pemrosesan dan peleburan tersebut akan dimulai pada Juni atau Juli 2022 yang direncanakan mampu menghasilkan 40 ribu ton per tahun.

BACA JUGA: Di Provinsi Zhejiang, Luhut Binsar Tegaskan Komitmen Satu China

"Setelah berproduksi, produk kami bisa memenuhi semua pasar. Namun kami akan memprioritaskan ekspor ke pasar China jika ada permintaan," demikian pernyataan Chengtun, Senin (6/12).

Huayou Cobalt, perusahaan China lainnya, memulai uji coba produksi di Indonesia pada bulan ini.

Proyek tersebut dirancang mampu menghasilkan 60 ribu ton nikel dan metal per tahun.

Peningkatan perusahaan aluminium tahap kedua China Hongqiao Group di Indonesia telah berlangsung mulus.

"Target kami bisa mencapai kapasitas produksi yang dirancang pada tahun 2022, namun bisa berproduksi secara penuh pada tahun ini," demikian Hongqiao.

Indonesia menjadi importir feronikel terbesar China. Sekitar 84 persen dari total impor feronikel China berasal dari Indonesia.

Sepanjang Januari-Oktober 2021, volume impor feronikel dari Indonesia mencapai 2,61 juta ton atau meningkat 21,13 persen dibandingkan periode yang sama 2020. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler