jpnn.com, AMBON - Polisi langsung membedah buaya ganas yang menerkam bocah laki-laki berusia enam tahun usai ditembak mati di Desa Waemangit, Kecamatan Air Buaya (Pulau Buru).
Hasilnya cukup mengejutkan, sebab polisi hanya menemukan sesosok jasad tanpa kepala di dalam perut buaya tersebut.
BACA JUGA: Mbak Leni Marlina Sangat Ganas, Mantan Suami pun Terkapar Dibuatnya, Lihat tuh Fotonya
Selanjutnya menyerahkan jasad tanpa kepala tersebut kepada keluarga korban untuk dibawa ke rumah duka dan dimakamkan keluarganya.
Sebelumnya, polisi menembak mati buaya itu karena menerkam seorang bocah bernama Johari Hentihu yang hilang sejak pukul 11.00 WIT Rabu (8/4). Saat itu korban sementara mandi di tepi pantai bersama tiga temannya, yaitu Murni Sarea, Cinta Vanolong, dan Lala Umasugi.
BACA JUGA: Mahasiswi Positif COVID-19 Dijemput Tim Medis Lengkap dengan APD, Warga Diimbau tidak Panik
Tidak lama kemudian ketiga temannya meninggalkan Hentihu yang masih bermain di air lalu beberapa menit kemudian mereka melihat dia sudah tidak berada di air.
Kemudian masyarakat mencari bocah itu namun tidak berhasil dan bersama keluarga melaporkan hal itu ke Polsek Airbuaya serta Badan SAR Nasional.
BACA JUGA: Polisi Tembak Mati Buaya yang Telan Bocah Berusia Enam Tahun
Anggota Polairud Polda Maluku kemudian menggunakan kapal patroli XVI-3001 Tanjung Allang di Desa Waimangit sejak Kamis (9/4), kemudian masih ada tim lain yang mencari dia lewat jalur darat.
"Pukul 13:15 WIT, personel Dit Polairud Polda Maluku KP XVI-3001 Tanjung Allang berangkat ke lokasi kejadian di Desa Waimangit, dan satu tim lainnya dengan menggunakan mobil yang mengangkut sebuah perahu karet bermesin mesin 40 PK berangkat melaui jalur darat," kata Ohoirat.
Lima personel dikerahkan mencari hingga jarak 60 km dari Pos Sandar Polairud Namlea ke Desa Waimangit.
Selanjutnya pada pukul 16:12 WIT, personel Dit Polrairud di KP XVI-3001 tiba dan langsung turut mencari di sekitar perairan Desa Waimangit bersama masyarakat, tim SAR, Koramil, dan Babinkaptimas Polsek Airbuaya.
Selang beberapa menit selewat pukul 17.41 WIT, polisi menerima laporan dari sekelompok masyarakat desa bahwa ditemukan satu buaya di sekitar telaga dekat Sungai Waimangit dengan jarak kurang lebih satu km.
"Kepala desa meminta personel Dit Polairud untuk mengeksekusi reptil yang dicurigai telah menelan korban," ujarnya.
BACA JUGA: Sepuluh Karung di Tepi Jalan Itu Bikin Penasaran, Dibuka, Isinya Mengejutkan
Setelah itu tim Dit Polairud dipimpin Ajun Inspektur Satu Polisi Otis Damaryanan langsung menuju ke tempat yang disebutkan warga dan langsung menembak buaya itu dengan senapan serbu SS1 V5 berkaliber 5,56 mm sebanyak lima kali, predator itu pun mati.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi