Pesan Bijaksana Ketua MPR untuk PB HMI: Jangan Terpecah Belah

Senin, 08 Februari 2021 – 15:22 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima PB HMI di ruang kerja ketua MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/2). Foto: Humas MPR.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet memberikan pesan penting dan bijaksana untuk para pengurus dan kader HMI seluruh Indonesia.

Bamsoet mengingatkan para pengurus dan kader HMI di berbagai wilayah bahwa latar belakang pendirian organisasi ini pada 5 Februari 1947 tidak lepas dari situasi perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan negara dari berbagai serangan militer Belanda.

BACA JUGA: Di Hadapan Kader HMI Cabang Makassar, Bamsoet Ajak Terapkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Hingga puncaknya menghadapi agresi militer Belanda I dalam rentang waktu 21 Juli 1947 hingga 5 Agustus 1947.

Ia menuturkan di masa terdahulu, untuk menguasai sebuah bangsa negara dilakukan dengan serangan militer.

BACA JUGA: Catatan Ketua MPR RI: Bencana Alam, Pandemi dan Urgensi Perbaikan Ekosistem

Namun, di masa kini invasi militer hampir tak terjadi, karena serangan dilakukan melalui ideologi.

"Kesuksesan para pendahulu HMI dalam melawan penjajahan Belanda, harus diteruskan oleh kader HMI masa kini dengan cara menjaga ideologi Pancasila dari serangan ideologi lain," ujar Bamsoet usai menerima PB HMI di ruang kerja ketua MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/2). Pengurus PB HMI yang hadir antara lain Ketua Umum Arya Kharisma Hardy, Bendahara Umum Andi Rante dan Ketua Bidang Rahim Key.

BACA JUGA: Wasekjen HMI Mendukung Gerak Cepat Erick Thohir Mengamankan Vaksin untuk Rakyat

Ketua ke-20 DPR RI ini menekankan para pengurus dan kader HMI sebagai bagian dari tulang punggung kaum muda Indonesia harus selalu menjadi teladan sekaligus edukator handal dalam menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Melalui HMI, ia menegaskan generasi muda bangsa jangan mudah terprovokasi oleh isu apa pun.

Dalam kesempatan itu, Bamsoet juga mengingatkan bahwa penyelenggaraan Kongres ke-31 HMI pada 17 Maret 2021 di Surabaya, Jawa Timur, nanti akan menjadi salah satu ajang pembuktian bagi HMI.

"Jangan sampai hanya karena perbedaan dukungan antarcalon ketua umum, menjadikan HMI terpecah," kata Bamsoet.

Dewan Pakar KAHMI sekaligus Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menegaskan, dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, HMI telah ambil bagian dalam menyambut Indonesia Emas 2045.

Mengingat paparan terbaru hasil Sensus Penduduk (SP) yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia hingga September 2020 mencapai 270,2 juta jiwa.

Sebanyak 27,94 persen atau sebesar 75,5 juta jiwa merupakan Gen-Z kelahiran 1997-2012, yang kini berusia 8-23 tahun.

Milenial kelahiran 1981-1996 yang kini berusia sekitar 24-39 tahun mencapai 25,87 persen atau sekitar 69,9 juta jiwa.

Bamsoet mengatakan secara keseluruhan jumlah kaum muda berusia maksimal 39 tahun sudah mencapai 53,81 persen dari total penduduk Indonesia, atau sekitar 145,4 juta jiwa.

"Menunjukkan Indonesia sudah menikmati bonus demografi, di mana penduduk usia produktif lebih besar dari usia non-produktif. Jika para pemudanya terpecah belah, bonus demografi tersebut bukan mendatangkan keuntungan, melainkan malah menjadi beban," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler