jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito meminta para ibu untuk hati-hati memilih makanan untuk anak-anak.
Penny mengatakan, makanan untuk bayi dan anak dalam masa pertumbuhan termasuk dalam kategori Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus (PKGK), yang di dalamnya termasuk juga Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).
BACA JUGA: BPOM Beri Izin Produk Tembakau Alternatif Dipasarkan, Indonesia Perlu Kajian Ilmiah
”Kategori PKGK ini merupangan pangan yang mempunyai tingkat risiko keamanan pangan yang tinggi atau High Risk karena target konsumennya merupakan konsumen rentan yaitu bayi dan anak,” ujar Penny dalam keterangannya, Rabu (5/8).
Penny menjelaskan, makanan bayi harus memenuhi persyaratan keamanan, mutu, gizi, label dan iklan.
BACA JUGA: Air Dalam Kemasan Sembuhkan Penyakit, BPOM: Jangan Percaya Iklan
Persyaratan keamanan antara lain persyaratan cemaran (kimia, logam dan mikrobiologi) dan Bahan Tambahan Pangan (BTP).
Persyaratan mutu dan gizi antara lain persyaratan kandungan gizi makro dan mikro (karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral).
BACA JUGA: Kritik Tajam Ari Ditujukan kepada Para Tokoh KAMI
Persyaratan iklan meliputi informasi apa saja yang harus diperhatikan, serta iklan yang dilarang untuk produk tertentu.
Pangan untuk bayi seperti formula bayi dan formula lanjutan, dilarang diiklankan di media massa.
Selain itu, pemilihan makanan bayi itu yang memang sudah memiliki izin edar resmi, standar tersebut berfungsi untuk memudahkan masyarakat dalam memilih makanan untuk bayi dan anak.
"Apabila ditemukan produk pangan Tanpa Izin Edar (TIE) maka Badan POM dapat memberikan sanksi pada pelaku usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk produk yang melanggar akan diperintahkan untuk ditarik dari peredaran dan dapat dimusnahkan," tegas Penny.
Senada itu, Dokter Ameetha Drupadi memberikan tips untuk ibu yang ingin memilih MPASI terbaik untuk anaknya.
Ibu-ibu sebaiknya melihat komposisi makanannya harus kaya energi, protein dan mikronutrien. Juga harus bersih dan aman.
Selain itu dia juga mengatakan bahwa MPASI tidak boleh mengandung bahan kimia atau berbahaya serta tidak mengandung zat patogen.
Dalam pemberian makanannya pun juga tidak boleh terlalu panas, tidak terlalu asin/pedas.
Untuk anak usia 6 – 9 bulan, Dokter Ametha menyarankan, pemberiannya harus bertahap. Dari 2 sendok kecil sampai 1 mangkuk setiap kali makan.
"Jadi saat ini ibu harus cerdas dalam memilih makanan untuk bayi dan anak, khususnya MPASI untuk si kecil yang baru mengenal makanan," tandas Dokter Ametha. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad