Pesan Bu Mega: Berpolitik Harus Mengedepankan Peradaban

Selasa, 24 April 2018 – 23:32 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpesan kepada seluruh kader partainya agar berpolitik dan berdemokrasi dengan mengedepankan peradaban. Perilaku politik yang beradab sangat penting untuk menghadapi pilkada, pemilu legislatif ataupun pemilihan presiden.

Pesan Megawati itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat membuka focus group discussion (FGD) bertema Mekanisme Penyelenggaraan Pilkada 2018 dan Pileg, Pilpres 2019 Secara Demokratis oleh Komisi Pemilihan Umum di Jakarta, Selasa (24/4). Hasto menegaskan, Megawati menaruh perhatian besar terhadap pemilu yang sudah menjadi bagian dari praktik demokrasi di Indonesia.

BACA JUGA: Pemanfaatan SARA untuk Politik Merusak Demokrasi Indonesia

“Ibu Megawati menyampaikan dengan focus group discussion ini kita kembali kembali pada spirit demokrasi untuk rakyat, kembali pada spirit kekuasaan itu harus didedikasikan bagi bangsa dan negara, bukan bagi pemimpinnya,” ujar Hasto.

Diskusi itu juga menghadirkan pembicara lain. Di antaranya anggota KPU Ilham Saputra, mantan komisioner KPU Ramlan Surbakti dan Chusnul Mariyah, sosiolog Universitas Indonesia (UI) Thamrin A Tomagola, serta pengamat politik Hanta Yuda.

BACA JUGA: Hasto Kristiyanto Ingatkan Sejarah 27 Juli 1996


Focus group discussion (FGD) bertema Mekanisme Penyelenggaraan Pilkada 2018 dan Pileg, Pilpres 2019 Secara Demokratis oleh KPU di DPP PDIP, Selasa (24/4).

Dalam diskusi yang dimoderatori politikus PDIP Aria Bima itu Hasto menegaskan, kekuasaan bagi partainya bukahlah hal yang harus direbut dengan segala cara. Menurutnya, rakyat menjadi penentu tentang siapa yang memimpin dan berkuasa.

BACA JUGA: Hasto Tegaskan Setiap Kantor PDIP Harus Jadi Rumah Rakyat

“Karena sekali lagi rakyat yang menjadi hakim tertinggi. Dalam politik yang mengedepankan peradaban," tegasnya.

Menurut Hasto, pemilu sebagai alat mencari dan menentukan pemimpin harus mengedepankan persatuan bangsa. Karena itu, praktik berpolitik pun harus mengacu nilai-nilai budaya.

"Persoalan dengan identitas kebudayaan kita sebagai orang timur, persoalan terkait dengan tradisi bahwa berpolitik itu membangun peradaban, itu tidak boleh hilang hanya gara-gara persoalan kekuasaan itu," jelas Hasto.

Lebih lanjut Hasto mengatakan, kualitas demokrasi sangat menentukan karakter bangsa. Karena itu dalam berdemokrasi harus membangun watak pemerintahan di tingkat mana pun dengan mengedepankan nilai kemanusiaan dan membangun rasa persaudaraan dunia.

"Kalau kita mundur, hanya (berorientasi) kekuasaan, lalu hilanglah peradaban politik kita sebagai bangsa yang besar, maka tidak ada gunanya demokrasi. Itu pesan dari Ibu Megawati Soekarnoputri," tutur Hasto mengutip wejangan dari ketua umumnya di PDIP.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertinya PDIP Bakal Sodorkan Kader Sendiri Dampingi Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler