Pesan Cagub Malut Husain Alting Sjah Saat Hadiri Ibadah Syukur Peringatan Sumpah Pemuda

Selasa, 29 Oktober 2024 – 09:12 WIB
Calon Gubernur Maluku Utara Jou Husain Alting Sjah menghadiri acara Ibadah Syukur dan Sukacita bersama pada momentum Peringatan HUT ke-96 Sumpah Pemuda di Tabelo, Senin, 28 Oktober 2024. Foto: Presidium Canga Muda

jpnn.com, JAKARTA - Relawan pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut) Jou Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan (HAS) menyebut pentingnya menjaga kerukunan umat beragama di Maluku Utara.

Hal tersebut dikatakan oleh Koordinator Presidium Canga Muda, Mujril Musa saat perayaan Sumpah Pemuda di Tabelo, Senin, 28 Oktober 2024.

BACA JUGA: Irjen Djoko Jamin Pilkada Serentak 2024 di Kalteng Lancar dan Aman

"Kami mengajak anak-anak muda untuk menjaga kerukunan di Maluku Utara, terutama dalam konteks perbedaan suku dan agama. Kita mempercayakan Bumi Moloku Kie Raha kepada pemimpin yang setia, yang telah berjuang menjaga stabilitas daerah ini, yang tetap bertahan menjaga wilayah ini bahkan di tengah konflik,” kata Koordinator Presidium Canga Muda, Mujril Musa saat acara Ibadah Syukur dan Sukacita bersama Jou Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan (HAS).

Mujril menjelaskan kegiatan Ibadah Syukur ini mengangkat tema “Merawat Persaudaraan dalam bingkai Moloku Kie Raha”.

BACA JUGA: Tegas, AKBP Budi Ingatkan Anak Buahnya Netral Selama Pilkada Serentak 2024

Menurut Mujril, semangat Sumpah Pemuda yang diusung diharapkan dapat membangun masa depan yang lebih baik dengan kerja sama semua elemen masyarakat.

“Saya berdoa untuk keselamatan dan kemajuan Maluku Utara terutama di bawah kepemimpinan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara Jou Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan (HAS) bisa lebih maju.

BACA JUGA: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ini Pesan Penting Menaker Yassierli untuk Generasi Bangsa

Untuk diketahui, Acara Ibadah Syukur dan Sukacita bersama Jou Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan (HAS) ini dibuka melalui sambutan meriah tarian Saloy, yang menggambarkan keseharian masyarakat Maluku Utara.

“Masyarakat Maluku utara kebanyakan dalam berkebun dan membawa hasil laut menggunakan saloy, atau tas keranjang, sebagai simbol ketahanan dan kemandirian masyarakat lokal. Ibadah syukur yang dilaksanakan ini tidak hanya momen spiritual, tetapi juga simbol kerukunan antar umat beragama, dengan harapan memperkuat hubungan masyarakat dan pemerintah dalam menjaga keberagaman,” ujar Mujril.

Sementara itu, calon Gubernur Maluku Utara, Jou Husain Alting Sjah menegaskan komitmen bersama untuk menjunjung tinggi persatuan dan menjaga kedamaian bagi generasi mendatang.

Menurut Jou, pihaknya akan menjaga kearifan lokal yang ada di Maluku Utara yang sudah melekat turun-temurun terutama dalam beragama.

"Siap berkomitmen menjaga kearifan lokal yang ada di Maluku Utara yang sudah melekat turun temurun sehingga kedamaian dan kerukunan terus terjaga di Maluku Utara, " ujar Jou.

Selain bicara tentang kearifan lokal pada saat acara sumpah pemuda, Jou juga berharap agar anak muda ikut Partisipasi aktif dalam proses demokrasi.

Sebab, kata Jou, peran pemuda angat penting untuk mewujudkan masa depan bangsa yang lebih baik terutama di Maluku Utara.

"Kehadiran pemuda bukan sekadar penggembira, melainkan harus ikut mewarnai dan berkontribusi aktif untuk memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan sesuai nilai-nilai demokrasi," ucap Jou.

Sultan Tidore Kepulauan, Husain Alting Sjah ini mengungkapkan penting bagi pemuda untuk terlibat dalam proses demokrasi.

Partisipasi mereka, lanjut Jou, dapat mempengaruhi arah kebijakan dan isu-isu yang diangkat dalam masyarakat.

Hal ini tentunya sangat memberi pengaruh besar pada hasil dari pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.

Jou menekankan Pilkada bukan sekedar sarana demokrasi, melainkan juga mencerminkan kebebasan politik yang perlu dijaga oleh seluruh komponen masyarakat, termasuk pemuda dengan tanggung jawab yang tinggi.

Oleh karena itu, Jou berpesan agar anak muda tidak sampai bersikap apatis dengan politik.

"Sebaliknya, harus aktif melibatkan diri, memikirkan dan memperjuangkan juga mempertahankan demokrasi di Indonesia. Salah satu kontribusi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan hak pilihnya," imbuhnya.

Sebagai generasi yang kritis, Jou mengajak para pemuda melihat rekam jejak calon yang akan dipilih.

Jangan sampai, kata dia, hanya melihat calon pemimpin dari janji-janji yang disampaikan selama masa kampanye.

Jou juga meminta agar pemuda menjauhkan kampanye hitam dari panggung politik Pilkada Serentak 2024 ini.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler