jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai aksi pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) Banyu Biru Djarot yang mengumbar Surat Keputusan (SK) pengangkatannya sebagai sesuatu yang konyol. Karenanya, Fahri punya pesan khusus buat Letjen TNI Purn Sutiyoso sebagai orang nomor satu di BIN.
"Inilah kultur inteljen lucu-lucu begitu, janganlah. Saya punya pesan, Sutiyoso memang orang politik tapi sebelumnya beliau adalah orang intel. Beliau tau cara kerja intelijen, jangan banyak omong," kata Fahri di gedung DPR Jakarta, Selasa (2/2).
BACA JUGA: Politikus Gerindra Nilai Kasus Masinton Sulit Dibuktikan, Penyebabnya...
Dikatakan Fahri, intel itu adalah pencuri dalam negara. Dia boleh melakukan apa saja tapi jangan sampai ketahuan. "Jangan minta izin terus mengumumkan diri saya intel loh. Bagaimana anda mau mencuri kalau sudah mengumumkan diri sendiri. Ga benar itu," tegas politikus PKS itu.
Kultur intelijen, tambah Fahri, perlu dihidupkan bukan sebaliknya membuat malu. Apalagi ada kesan aksi Banyu Biru melakukan aksinya sebagai upaya menakut-nakuti orang. Bila itu yang terjadi maka ia menyarankan agar BIN segera memecat Banyu Biru.
BACA JUGA: Lagi, KPK Ingin Periksa RJ Lino di Hari Jumat
"Intel sekarang negara demokrasi bukan otoriter. Intel bukan untuk nakut-nakuti tapi telinga rasa dalam masyarakat. Pecat saja, harusnya yang boleh ketahuan intel tuh, top-topnya saja," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Ssttt...Hari Ini, Ada Pengurus PDIP yang Digarap KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akom Serahkan Masalah Etika Masinton ke MKD
Redaktur : Tim Redaksi