jpnn.com, BALIKPAPAN - Panglima Kodam VI/Mulawaran Mayjen TNI Tri Budi Utomo mengatakan keberadaan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) akan memberikan efek tangkal bagi pihak mana pun yang berniat mengganggu keutuhan dan kedaulatan wilayah Indonesia.
“Kalian harus berprinsip bahwa keberadaan satgas di perbatasan dengan segala risikonya, adalah jaminan bagi masyarakat Indonesia untuk dapat beraktivitas sehari-hari dengan nyaman dan tenang,” katanya.
BACA JUGA: Jenderal Andika: Kesempatan Ini jadi Pengalaman Berharga Prajurit TNI
Mayjen Tri Budi Utomo menyampaikan pesan itu saat menyambut kedatangan personel dari Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 5 Pancagiri dari Kodam Siliwangi yang akan bertugas sebagai Satgas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia, Sabtu (30/7).
Yonarmed 5 Pancagiri akan menggantikan pasukan penembak meriam (artileri) lainnya, yaitu Yonarmed 18 Komposit Buritkang yang merupakan batalyon organik Kodam VI Mulawarman dan bermarkas di Labanan, Berau, Kalimantan Timur.
BACA JUGA: Jenderal Andika: Ini Ada Korban Tewas, Jangan Main-Main
Pangdam VI Mulawarman selaku Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) menerima para prajurit yang akan bertugas selama sembilan bulan itu di Pelabuhan Semayang, Balikpapan.
“Semua ada 450 prajurit dari Yonarmed 5 Pancagiri. Sebanyak 60 personel turun di Balikpapan dan 390 personel lanjut berlayar ke Tarakan, Kalimantan Utara,” kata Mayjen TNI Tri Budi Utomo.
BACA JUGA: Glock 17, Senjata Andal Karya Perekayasa Tak Paham Pistol
Yonarmed 5 Pancagiri datang dipimpin komandannya Letkol Arm Yan Octa Rombenanta menggunakan KRI-540 Teluk Lampung dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Personel yang turun di Balikpapan melanjutkan perjalanan ke Mahakam Ulu dengan perjalanan darat.
Kemudian, dilanjutkan dengan menyusuri Sungai Mahakam dengan longboat hingga Long Bagun, ibu kota Kabupaten Mahakam Ulu.
Sebagian lagi ke Long Apari, kecamatan yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia.
Personel yang meneruskan perjalanan dengan KRI Teluk Lampung dan turun di Dermaga Tunon Taka, Tarakan, akan menyebar di sepanjang perbatasan Kabupaten Malinau dengan Sarawak, dan Kabupaten Nunukan dengan Sabah.
Mereka akan menempati sejumlah pos di perbatasan tersebut.
Pos-pos yang populer antara lain Poskotis Malinau, Pos Long Pujungan dan Pos Apauping di hulu Sungai Bahau, Malinau.
Kemudian, pos Kecamatan Krayan-Nunukan, yaitu Pos Long Bawan.
Pos Long Bawan ini sering dikunjungi para pejabat, baik pejabat sipil maupun militer.
Pangkoops memerinci panjang wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kaltim dan Kaltara mencapai 1.038 kilometer, meliputi Kabupaten Nunukan 497 kilometer, Kabupaten Malinau 488,7 kilometer dan Kabupaten Mahakam Ulu 52,3 kilometer.
Batas yang harus dijaga Yonarmed 5 Pancagiri disebut Sektor Barat yang terdiri dari 15 pos, dengan tanggung jawab menjaga patok batas sebanyak 6.168 patok.
Saat ini juga masih bertugas di Sektor Timur Batalyon Infanteri (Yonif) 621 Manuntung yang menjaga 6.849 patok, mulai dari Long Bawan hingga Kota Nunukan. Yonif 621 juga batalyon organik Kodam VI Mulawarman dan bermarkas di Kota Barabai, Kalimantan Selatan. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi