Pesan Menyentuh Mensos Risma ke Anak-anak Terdampak Covid-19: Kalian Tidak Sendiri...

Senin, 20 September 2021 – 12:57 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini meresmikan Sentra Kreasi ATENSI (SKA) ke-8 saat mengunjungi Balai Budi Luhur Banjarbaru, Kalimantan Selatan, belum lama ini. Foto: Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyemangati anak-anak korban Covid-19 untuk tidak menyerah dan berputus asa.

"Kalian adalah anak-anak yang disayang Allah. Kalian harus bisa buktikan, kalian adalah anak-anak yang luar biasa," kata Mensos Risma di Balai Budi Luhur Banjarbaru, belum lama ini.

BACA JUGA: Reni Astuti Minta Pemkot Surabaya Memperhatikan Nasib Anak Yatim Terdampak Pandemi Covid-19

Di setiap kunjungan di daerah, Mensos Risma senantiasa membuka sesi khusus untuk bertemu anak-anak terdampak Covid-19, yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka.

"Kalian tidak sendiri. Kalian anak-anak ibu,” kata mantan Wali Kota Surabaya itu.

BACA JUGA: Mensos Risma Berikan Penguatan Kewirausahaan Penyandang Disabilitas di Kalsel

Dalam kunjungannya ke Balai Budi Luhur Banjarbaru, Mensos Risma juga meresmikan Sentra Kreasi ATENSI (SKA) ke-9 ditandai dengan pemotongan pita.

Kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi tempat kuliner, minimart, kafe, budidaya tanaman, sampai kerajinan tangan di SKA.

BACA JUGA: Mensos Risma dan Warga Pacitan Gelar Simulasi Tsunami dan Gempa Bumi

Mensos Risma juga menitipkan pesan untuk anak-anak Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) melalui sebuah kanvas.

“Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, semua mungkin asal kita mau. Jangan surut saat kegagalan datang, kekuatan kita ada di kemauan,” tulisnya.

Dalam kesempatan itu, Mensos juga menyerahkan bantuan senilai total Rp 863.395.500.

Rinciannya ATENSI anak yatim, piatu, dan yatim piatu Rp 41,1 juta, bantuan kewirausahaan Rp 473.305.500, bantuan aksesibilitas Rp 138.325.000, dan bantuan kebutuhan dasar Rp 210.665.000.

Hadir mendampingi Mensos Risma, para pejabat eselon 1, staf khusus menteri, dan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor beserta jajaran.

Sebagai informasi, Indonesia termasuk negara yang memiliki banyak anak diasuh di lembaga kesejahteraan sosial anak atau panti sosial asuhan anak.

Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) diketahui ada 4.023.622 jiwa anak yang berusia di bawah 18 tahun, belum menikah, tercatat dalam kartu keluarga dan berstatus salah satu atau kedua orang tuanya sudah meninggal serta tercatat di DTKS.

Data SIKS NG Mei 2021 yang menghimpun masukan data dari Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) sebanyak 6.244 LKS menunjukan terdapat sebanyak 191.696 anak yang berada dalam pengasuhan LKS Anak, baik panti asuhan/yayasan atau Balai.

Dari jumlah tersebut sebanyak 8.882 anak berstatus yatim, 40.321 piatu dan 5.048 yatim piatu, sisanya sebanyak 137.445 masih memiliki orang tua lengkap.

Di luar LKSA, angka anak yatim, piatu dan yatim piatu juga diprediksi meningkat tajam dalam situasi pandemi Covid-19.

Satgas Covid–19 memberikan estimasi ada sekitar 11.045 anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid–19.

Bantuan asistensi rehabilitasi sosial sendiri, selain untuk anak, yaitu untuk penyandang disabilitas, lansia, korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler